WNI Meninggal di Malaysia karena Corona COVID-19, KBRI Minta Jangan Panik

Seorang WNI meninggal di Malaysia akibat Virus Corona (COVID-19). Ini respons KBRI

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Apr 2020, 11:49 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2020, 11:49 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang WNI berusia 40 tahun meninggal di Malaysia akibat Virus Corona COVID-19. Ia telah dirawat di Rumah Sakit Umum Sarawak pada 20 Maret 2020 dan dinyatakan meninggal dunia pada Selasa 31 Maret dini hari.

Hingga Selasa, ada total 43 orang yang meninggal di Malaysia akibat Virus Corona. Di antara enam orang yang tutup usia kemarin, empat di antaranya berusia di atas 60 tahun.

Beberapa pasien yang meninggal itu juga punya penyakit bawaan seperti diabetes. Virus Corona diketahui berbahaya terhadap warga usia lanjut serta yang sudah mengidap penyakit lain.

Terkait meninggalnya seorang warga Indonesia di Malaysia, KBRI Kuala Lumpur meminta agar WNI di Malaysia agar tidak panik. Selain itu, mereka diminta jangan keluar rumah terlebih dahulu.

"Intinya itu pesan dan dukungan ke warga supaya tenang dan stay at home (tetap di rumah). Saran utama stay at home," Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumir kepada Liputan6.com, Rabu (1/4/2020).

KBRI Malaysia mengonfirmasi bahwa WNI yang wafat adalah seorang dosen.

Pihak KBRI Malaysia juga berusaha tidak menambah kepanikan terkait meninggalnya WNI. Yang dilakukan kedutaan saat ini adalah fokus memberantas hoaks Virus Corona.

Sebelumnya ada pesan pembagian pangan di Pasar Chow Kit untuk meminta ikan, minyak goreng, beras, dan telur. Jatahnya adalah seminggu sekali.

KBRI Kuala Lumpur memastikan pesan tersebut adalah hoaks.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lawan Virus Corona COVID-19, Raja Malaysia Sumbangkan 6 Bulan Gaji

Muhyiddin Yassin Resmi Dilantik Menjadi PM Malaysia
Muhyiddin Yassin (tengah) berdoa sebelum upacara pelantikannya sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Berdasarkan hukum Malaysia, Raja Malaysia berada di atas undang-undang. (NAZRI RAPAAI/AFP/MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION)

Pemimpin di Malaysia jor-joran melakukan aksi positif untuk meredam Virus Corona COVID-19. Setelah ada Paket Prihatin yang menggratiskan internet dan memberi bantuan langsung tunai, kini Sultan Malaysia menyumbangkan gajinya.

Dilaporkan Bernama, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah memberikan gajinya selama enam bulan ke depan agar meringankan beban pemerintah saat melawan Virus Corona. Istrinya, Raja Permaisuri Agong Tunku Azizah, juga memberikan gaji. 

Pengawas keuangan Rumah Tangga Kerajaan Ahmad Fadil Shamsuddin menyebut sumbangan ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah yang sedang sibuk melawan Virus Corona jenis baru. Pejabat pemerintah Malaysia yang lain juga sudah menyumbangkan gaji.

"Kehendak Sri Paduka Baginda Berdua ini turut mencerminkan keprihatinan dan kepribadian tinggi Sri Paduka Baginda Berdua terhadap perkembangan terkini pandemik ini dan situasi keuangan negara," jelas Fadil.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sudah diberitahukan terkait rencana ini. Tak diungkap berapa nominal gaji yang disumbangkan.

Sultan Malaysia turut memberikan apresiasi kepada petugas kedokteran yang terdepan menghadapi Virus Corona. Ucapan ini bertepatan dengan Hari Dokter di Malaysia pada 30 Maret kemarin.

"Al-Sultan Abdullah dan Tunku Azizah menzahirkan penghargaan kepada para dokter dan petugas kesehatan, khususnya barisan hadapan atas khidmat, bakti, dan pengorbanan tanpa rasa lelah dan tak kenal waktu dalam menjalankan tanggungjawab membendung pandemik itu," ujar Fadil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya