Puluhan Orang di Pantai Gading Hancurkan Pusat Uji Coba Virus Corona COVID-19

Di Distrik Yopougon, Pantai Gading yang berpenduduk sekitar lima juta orang, terjadi insiden penghancuran pusat uji coba deteksi Virus Corona COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Apr 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 12:20 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Abidjan - Warga Abidjan, Pantai Gading pada Minggu 5 April 2020 waktu setempat dilaporkan menghancurkan pusat pengujian Virus Corona yang sedang dibangun oleh otoritas setempat.

Pihak kepolisian mengatakan bahwa puluhan orang membongkar bangunan dan beberapa orang lainnya berteriak; "Kami tak menginginkannya."

Insiden tersebut terjadi di Distrik Yopougon yang berpenduduk sekitar lima juta orang. Kota Abidjan merupakan ibu kota dari negara tersebut.

Warga setempat berdemonstrasi menentang pusat pengujian Virus Corona karena mereka pikir itu terlalu dekat dengan rumah mereka, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (6/4/2020).

Padahal, gedung tempat pengujian Virus Corona COVID-19 tersebut masih dalam proses pembangunan.

Pejabat Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa lokasi tersebut sejatinya bukan dijadikan sebagai pusat perawatan untuk pasien, melainkan tempat pengujian saja.

Ini adalah insiden kekerasan pertama yang terkait dengan wabah Corona COVID-19 di negara itu.

Di Pantai Gading tercatat jumlah kasus 261, dengan tiga kematian sejauh ini. Namun demikian, pihak berwenang berusaha meningkatkan kapasitas mereka untuk mengobati wabah tersebut.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

Pembatasan Aktivitas

[FEATURE] Ancaman Virus Corona
Ilustrasi Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV). Hingga saat ini, wabah virus corona masih belum bisa dimusnahkan. (CDC via AP, File)

Sebelumnya, Presiden Alassane Ouattara menyatakan keadaan darurat pada 23 Maret.

Abidjan telah ditempatkan di bawah masa karantina, secara efektif terputus dari seluruh negara, dan jam malam sepanjang malam di seluruh negeri berlaku.

Sekolah, gereja dan toko-toko non-esensial telah ditutup dan pertemuan yang melibatkan banyak orang telah dilarang.

Pada Sabtu kemarin, para pejabat kesehatan senior merekomendasikan agar orang memakai masker di tempat-tempat umum untuk memperlambat penyebaran Virus SARS-CoV-2.

Minggu lalu, pemerintah mengumumkan rencana € 2,6 miliar (US$ 2,8 miliar) untuk mengatasi dampak ekonomi dan sosial dari pandemi, yang diperkirakan akan mengurangi separuh tingkat pertumbuhan ekonomi negara menjadi 3,6 persen pada tahun 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya