Liputan6.com, Kuala Lumpur - Ada lebih dari dua juta WNI yang kini berada di Malaysia dan terdampak lockdown alias Movement Control Order (Perintah Kawalan Pergerakan) atau MCO. Terkait WNI yang butuh bantuan, pemerintah Indonesia dan organisasi setempat berinisiatif membagikan sembako.
"Guna membantu WNI yang paling terdampak selama masa berlakunya MCO, Perwakilan RI dan bekerjasama dengan organisasi masyarakat Indonesia di Malaysia telah membantu dan membagikan sembako," ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam teleconference Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Kamis (9/4/2020).
Advertisement
Baca Juga
Menlu berkata ada sekitar 50 ribu paket sembako yang dibagikan. Jumlah itu adalah gabungan dari bantuan pemerintah dan organisasi.
"Per 8 April, perwakilan telah membagikan kepada 30.120 penerima, sementara organisasi masyarakat juga telah membagikan lebih dari 25 ribu sehingga jika dijumlah maka sekitar 55.660 sembako telah dibagikan," jelas Menteri Retno.
Bantuan ini bukanlah satu kali, melainkan berkelanjutan. Pemberian juga diprioritaskan bagi WNI yang paling terdampak lockdown.
Menteri Retno lantas menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang turut membantu sembako ini.
"Saya apresiasi kepada seluruh masyarakat Indonesia di Malaysi yang terus memberikan kerjasama memberikan bantuan kepada WNI kita yang sangat memerlukan bantuan," ujarnya.
Lockdown Malaysia rencananya berlaku hingga 14 April mendatang. Namun, otoritas kesehatan Malaysia meminta ada perpanjangan waktu.
Berdasarkan peta Gis And Data per Kamis sore, ada 4.228 kasus Virus Corona di Malaysia. Sebanyak 67 pasien meninggal dan 1.608 orang pulih.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Utamakan Sembako
Pada Selasa kemarin, Menlu Retno Marsudi mengatakan pemerintah bakal memberikan bantuan sembako kepada WNI di luar negeri. Bantuan sembako ini, tegas dia, ditujukan kepada kelompok WNI yang masuk kategori rentan.
"Kalau bicara kelompok rentan targeted itu prioritasnya seperti apa? Maka kita antara lain adalah memasukkan kelompok rentan pekerja harian lepas," kata Retno dalam rapat virtual dengan Komisi I DPR RI.
Kelompok rentan tersebut, kata dia, amat terdampak akibat berlakunya kebijakan MCO. Pemberlakuan MCO di sejumlah negara mengakibatkan mereka otomatis kehilangan pekerjaan.
Dalam penyaluran bantuan tersebut, pemerintah bakal mengesampingkan dulu status legalitas keberadaan WNI bersangkutan di negara tersebut. Mereka semua, lanjut dia, merupakan warga negara yang merupakan tanggung jawab Indonesia.
"Tadi beberapa ibu dan bapak menyampaikan mengenai status legalitas mereka. Bagi kami untuk perlindungan, perlindungan tidak melihat status legal atau tidaknya mereka di negara lain karena bagi kami mereka adalah warga negara Indonesia yang perlu untuk dilindungi," tegas Retno.
Dia pun mengungkapkan alasan pemerintah lebih memilih bantuan berupa barang, dalam hal ini sembako dibandingkan uang. Bantuan uang, kata dia, tidak terlalu berdampak untuk meringankan kesulitan WNI. Sebab dengan dengan adanya MCO, peluang untuk membelanjakan uang yang diberikan juga kecil.
Advertisement