Turki Masuki Masa New Normal, KBRI Pulangkan 177 WNI

KBRI Turki memulangkan 177 WNI ketika negara tersebut telah memasuki masa new normal.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Jun 2020, 16:32 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 16:32 WIB
Proses pemulangan 177 WNI dari Turki oleh KBRI Ankara pada masa new normal.
Proses pemulangan 177 WNI dari Turki oleh KBRI Ankara pada masa new normal. (Dok: KBRI Ankara)

Liputan6.com, Ankara - Turki memasuki masa new normal mulai 1 Juni 2020 setelah melalui pandemi Virus Corona COVID-19. Perwakilan RI di Turki – KBRI Ankara dan KJRI Istanbul langsung melakukan repatriasi mandiri WNI dari Turki bekerjasama dengan maskapai Singapore Airlines (SQ).

Pesawat yang membawa 177 WNI tersebut berangkat dari Bandara Internasional Istanbul pada Rabu (10/6/2020) waktu setempat dini hari dan akan tiba di Bandara Soekano-Hatta pada hari yang sama pukul 18.30 WIB dengan nomor penerbangan SQ 966.

Sebelum terbang, para WNI tersebut telah menjalani tes PCR COVID-19 dan dinyatakan negatif.

Para WNI yang mengikuti pemulangan tersebut terdiri dari pekerja spa yang tidak diperpanjang kontraknya (135 orang), pekerja rumah tangga (14), mahasiswa yang sudah berakhir studinya (12), jamaah tabligh (7), serta pelancong yang terjebak penutupan akses penerbangan internasional (9).

Sementara itu, berdasarkan daerah asalnya di Indonesia para WNI tersebut berasal dari Bali (131 orang), Jawa Barat (18), Banten (6), Jawa Timur (6), DKI Jakarta (4), NTB (4), dan sisanya dari berbagai di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Dalam rombongan tersebut terdapat 2 orang WNI yang sakit berat, 1 orang pekerja rumah tangga dan 1 orang mahasiswa, yang telah diijinkan oleh rumah sakit untuk diterbangkan dan dilanjutkan perawatannya di Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Perlindungan Penuh KBRI

Proses pemulangan 177 WNI dari Turki oleh KBRI Ankara pada masa new normal. (Dok: KBRI Ankara)
Proses pemulangan 177 WNI dari Turki oleh KBRI Ankara pada masa new normal. (Dok: KBRI Ankara)

Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, dan Konsul Jenderal RI di Istanbul, Imam melepas secara resmi rombongan WNI tersebut di Bandara Istanbul. Dalam pelepasannya Duta Besar Iqbal menyampaikan terima kasih kepada seluruh WNI atas kerjasama, solidaritas dan kepatuhannyaterhadap himbauan Perwakilan RI selama 3 bulan terakhir. Dubes Iqbal juga menegaskan kembali komitmen perlindungan oleh pemerintah bagi semua WNI.

“Selama 3 bulan terakhir, teman-teman sudah menyaksikan sendiri bahwa tidak seorangpun WNI yang akan ditinggalkan oleh Pemerintah, dimanapun dan dalam keadaan apapun. Negara selalu hadir. Selamat kembali ke kampung halaman dan salam buat keluarga di rumah”, ujar Dubes Iqbal yang bersama Konjen Imam As'ari melepas rombongan di kabin pesawat.

Wajah ceria tampak di wajah para WNI yang sejak kedaruratan Covid-19 diberlakukan Pemerintah Turki sejak 11 Maret 2020, bertahan tinggal di Turki sesuai himbauan Perwakilan RI. Selama kurun waktu 3 bulan tersebut KBRI Ankara dan KJRI Istanbul telah menyalurkan sekitar 2.842 WNI bantuan langsung. Bantuan diberikan dalam bentuk bantuan logistik (1.683 orang), bantuan finansial (107 orang), bantuan keimigrasian dan kekonsuleran (1.010 orang), bantuan penanganan WNI sakit Covid-19 maupun non Covid-19 (16 orang) maupun bantuan pemulangan (26 orang).

“Terima kasih. Dari awal sekali saya sudah dibantu bapak-bapak di KBRI dan KJRI. Kita dikirimi bahan makanan, dibantu telpon majikan supaya semua gaji dibayar, dibantu supaya ijin tinggal yang sudah lewat tidak didenda sampai dibantu pemulangan. Senang sekali saya”, tutur Ketut Firda Yani, pekerja spa yang belum genap setahun bekerja di salah satu hotel di daerah wisata Kapadokia.

Setibanya di Indonesia, para WNI yang berprofesi sebagai pekerja migran akan langsung ditangani dan difasilitasi oleh BP2MI untuk pemulangan ke daerah asal. BP2MI juga akan memfasilitasi pengobatan lebih lanjut bagi pekerja migran yang sakit. Sementara itu, Kemlu akan memberikan bantuan yang dibutuhkan bagi WNI non pekerja migran.

Terdapat sekitar 4.500 WNI yang menetap di Turki. Sebanyak 2.700 orang adalah pelajar dan mahasiswa, sekitar 1.500 adalah pekerja spa dan sisanya adalah para ekspatriat dan mereka yang menikah dengan warga setempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya