Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memecat Iain Francis Lees-Galloway dari jabatannya sebagai Menteri Imigrasi. Lees-Galloway dicopot setelah ketahuan berselingkuh dengan mantan stafnya.
Ardern mengungkap, kantornya menerima sebuah email dari pihak ketiga yang menuding Lees-Galloway menjalin hubungan gelap dengan seorang mantan staf yang bekerja di salah satu organisasi di bawah Kementerian Imigrasi Selandia Baru.
Menghadapi tuduhan tersebut, Lees-Galloway mengakui hubungan konsensual memang pernah terjadi dan melibatkan seseorang yang sebelumnya bekerja di kantornya dan kini telah ditempatkan di salah satu organisasi di bawah kementeriannya, papar Ardern.
Advertisement
"Bagi saya, posisinya sebagai menteri jelas tidak dapat lagi dipertahankan," kata Ardern, menambahkan bahwa Lees-Galloway "telah menunjukkan kurangnya kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat selama 12 bulan terakhir."
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mundur dari Pemilu
Lees-Galloway mengaku bertanggung jawab penuh atas tindakannya tersebut. Ia pun memutuskan untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilu berikutnya.
"Saya benar-benar telah bertindak tidak pantas dalam posisi saya dan tidak dapat melanjutkan jabatan saya sebagai menteri," kata Lees-Galloway dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (23/7/2020).
Lees-Galloway juga akan mundur dari pencalonannya sebagai anggota parlemen dalam pemilu 19 September 2020.
Advertisement
Menkes Selandia Baru Mundur
Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark mengundurkan diri dari jabatannya. Ia mundur usai mendapat kritik atas kekeliruan terkait fasilitas karantina--yang menjadi tempat penemuan kasus COVID-19 baru, beberapa hari setelah negara itu menyatakan telah terbebas dari wabah Virus Corona.
Clark juga menerima kritik lain karena dua kali melanggar peraturan karantina wilayah atau lockdown yang ketat di Selandia Baru, dengan membawa keluarganya berlibur di pantai serta berkendara menuju jalur bersepeda di gunung.
"Menjadi sangat jelas bagi saya kini bahwa kelanjutan saya pada jabatan ini mengacaukan respons keseluruhan pemerintah terhadap COVID-19 dan pandemi global," ujar Clark dalam konferensi pers di Wellington, Kamis 2 Juli 2020.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang sebelumnya menolak seruan memberhentikan Clark dengan alasan ia berperan sangat penting dalam respons Selandia baru terhadap pandemi, menyebut dirinya menyetujui keputusan Clark.
Menteri Pendidikan Jadi Plt Menkes
Ardern menunjuk Menteri Pendidikan Chris Hipkins sebagai pelaksana jabatan sementara menteri kesehatan hingga pemilihan umum akhir tahun ini, seperti dilansir Antara.
Menjelang pemilihan umum pada 19 September mendatang, Partai Buruh yang menaungi Ardern mendapat sentimen positif dari masyarakat berdasarkan survei, mengalahkan lawan utamanya, Partai Nasional. Namun, kepercayaan publik juga terganggu dengan sejumlah kecerobohan yang dilakukan pemerintahannya.
Misalnya, untuk kasus kemunculan kembali kasus COVID-19. Awal Juni lalu, Ardern mengumumkan bahwa Selandia Baru sudah terbebas dari wabah sehingga ia mencabut aturan pembatasan sosial, walaupun sempat diperingatkan tentang kemungkinan kasus baru,
Beberapa hari setelah pengumuman, terungkap bahwa dua orang perempuan yang tiba dari Inggris dan telah diperkenankan meninggalkan karantina lebih awal kemudian teruji positif COVID-19.
Selandia Baru saat ini tidak mencatat adanya kasus penularan lokal, namun 22 kasus aktif di wilayah perbatasan muncul melalui warga yang baru kembali ke negara itu.
Advertisement