Menkes Selandia Baru Mundur Usai Dikritik Langgar Lockdown dan Muncul Kasus Baru Corona

Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark mengundurkan diri dari jabatannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2020, 12:17 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 12:09 WIB
Ilustrasi bendera Selandia Baru (AFP)
Ilustrasi bendera Selandia Baru (AFP)

Liputan6.com, Wellington - Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark mengundurkan diri dari jabatannya. Ia mundur usai mendapat kritik atas kekeliruan terkait fasilitas karantina--yang menjadi tempat penemuan kasus COVID-19 baru, beberapa hari setelah negara itu menyatakan telah terbebas dari wabah Virus Corona.

Clark juga menerima kritik lain karena dua kali melanggar peraturan karantina wilayah atau lockdown yang ketat di Selandia Baru, dengan membawa keluarganya berlibur di pantai serta berkendara menuju jalur bersepeda di gunung.

"Menjadi sangat jelas bagi saya kini bahwa kelanjutan saya pada jabatan ini mengacaukan respons keseluruhan pemerintah terhadap COVID-19 dan pandemi global," ujar Clark dalam konferensi pers di Wellington, Kamis (2/7/2020).

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang sebelumnya menolak seruan memberhentikan Clark dengan alasan ia berperan sangat penting dalam respons Selandia baru terhadap pandemi, menyebut dirinya menyetujui keputusan Clark.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menteri Pendidikan Jadi Plt Menkes

PM Selandia Baru Jacinda Ardern
PM Selandia Baru Jacinda Ardern (AP Photo/Nick Perry)

Ardern menunjuk Menteri Pendidikan Chris Hipkins sebagai pelaksana jabatan sementara menteri kesehatan hingga pemilihan umum akhir tahun ini, seperti dilansir Antara.

Menjelang pemilihan umum pada 19 September mendatang, Partai Buruh yang menaungi Ardern mendapat sentimen positif dari masyarakat berdasarkan survei, mengalahkan lawan utamanya, Partai Nasional. Namun, kepercayaan publik juga terganggu dengan sejumlah kecerobohan yang dilakukan pemerintahannya.

Misalnya, untuk kasus kemunculan kembali kasus COVID-19. Awal Juni lalu, Ardern mengumumkan bahwa Selandia Baru sudah terbebas dari wabah sehingga ia mencabut aturan pembatasan sosial, walaupun sempat diperingatkan tentang kemungkinan kasus baru,

Beberapa hari setelah pengumuman, terungkap bahwa dua orang perempuan yang tiba dari Inggris dan telah diperkenankan meninggalkan karantina lebih awal kemudian teruji positif COVID-19.

Selandia Baru saat ini tidak mencatat adanya kasus penularan lokal, namun 22 kasus aktif di wilayah perbatasan muncul melalui warga yang baru kembali ke negara itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya