AS Ajak Sekutunya Bertindak Tegas Tekan Partai Komunis China Mengubah Kebijakan

Pompeo mengulangi tuduhan yang sering kali dilontarkan AS bahwa China melancarkan praktik perdagangan tak adil dan pelanggaran HAM.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2020, 17:02 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 17:02 WIB
Gina Haspel (kiri) bersama dengan Presiden AS Donald Trump (tengah) dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo (kanan) dalam pelantikan direktur CIA (AP?Evan Vucci)
Gina Haspel (kiri) bersama dengan Presiden AS Donald Trump (tengah) dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo (kanan) dalam pelantikan direktur CIA (AP?Evan Vucci)

Liputan6.com, California - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyatakan, Washington bersama sekutu-sekutunya harus menggunakan "cara yang lebih kreatif dan tegas" untuk menekan Partai Komunis China agar mengubah kebijakan.

Ketika berbicara di Perpustakaan Nixon di Yorba Linda, California, Kamis 23 Juli waktub setempat, Pompeo mengulangi tuduhan yang sering kali dilontarkan AS bahwa China melancarkan praktik perdagangan tidak adil, pelanggaran hak asasi manusia, dan upaya untuk menyusup ke masyarakat Amerika. Dia mengatakan militer China telah menjadi "lebih kuat dan lebih mengancam".

Ia juga mengatakan, pendekatan yang telah dilakukan selama ini belum membawa perubahan di dalam China.

"Kenyataannya adalah bahwa kebijakan kita -dan kebijakan negara-negara bebas lainnya- membangkitkan kembali ekonomi China," ujar dia.

"Kita, negara-negara yang mencintai kebebasan di dunia harus mendorong China untuk berubah ... dengan cara yang lebih kreatif dan tegas, karena tindakan Beijing mengancam rakyat dan kesejahteraan kita," imbuh Pompeo, seperti dilansir Antara.

Ia menambahkan, "Jika dunia tidak berubah, Komunis China pasti akan mengubah kita."

Pompeo mengatakan, "mengamankan kebebasan kita dari Partai Komunis China adalah misi kita," dan Amerika berada pada posisi yang tepat untuk memimpinnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hubungan AS-China di Titik Terendah

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP Photo/Jacquelyn Martin, File)

Pidato Pompeo muncul pada saat hubungan AS-China merosot ke titik terendah dalam beberapa dekade.

Ikatan kedua negara memburuk karena berbagai masalah, mulai dari pandemi COVID-19 yang pertama kali dilaporkan muncul di China, hingga praktik perdagangan dan bisnis Beijing, klaim teritorialnya di Laut Cina Selatan, dan tindakan kerasnya terhadap Hong Kong.

Washington pada Selasa 21 Juli memberi China waktu 72 jam untuk menutup konsulat di tengah tuduhan bahwa Beijing melancarkan aksi mata-mata secara luas.

Pompeo mengatakan, konsulat telah menjadi "pusat mata-mata dan pencurian kekayaan intelektual."

China mengatakan langkah AS itu telah "merusak" hubungan kedua negara.

South China Morning Post melaporkan bahwa China dapat menutup Konsulat AS di Kota Chengdu di China barat daya, sementara satu sumber mengatakan, China sedang mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di Wuhan.

Pada awal wabah virus corona, Amerika Serikat menarik stafnya yang bertugas di konsulat tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya