Kabar Buruk dari WHO: Pekan Ini Kasus Corona COVID-19 Tembus Rekor

WHO menyampaikan pekan ini penambahan kasus Virus Corona (COVID-19) adalah yang tertinggi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Agu 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2020, 11:00 WIB
FOTO: Melihat Alat Pendukung Perawatan Pasien di RS Darurat COVID-19
Alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 terlihat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini, World Health Organization (WHO) melaporkan lonjakan kasus Virus Corona (COVID-19) tertinggi sejak awal pandemi. Kasus baru itu mencapai 292.527 per Kamis 30 Juli.

Berdasarkan Situation Report WHO, Sabtu (1/8/2020), WHO berkata angka tersebut merupakan kenaikan tertinggi dalam satu hari. Lebih dari setengah angka baru itu berasal dari wilayah benua Amerika, yakni 171.946 kasus dan tambahan 396 kematian.

Lonjakan kasus corona di Amerika berasal dari Amerika Serikat sebanyak 65 ribu kasus dan Brasil dengan 69 ribu kasus. Saat ini, AS sudah melakukan 55,3 juta tes berdasarkan data Covid Tracking.

Selanjutnya, kasus baru terbanyak berasal dardi Asia Tengara dengan 60.133 kasus dan 914 kematian. Pada laporan WHO, Asia Tenggara juga mencakup India.

Di Asia Tenggara, India mencatat 55 ribu kasus baru, disusul Bangladesh dengan 2.695 kasus, lalu Indonesia yang memiliki 1.904 kasus baru.

Totalnya, WHO mencatat ada 17,1 juta kasus corona di dunia dengan 668 ribu korban kematian. Kasus tertinggi ada di benua Amerika dengan 9,1 juta kasus.

Pemimpin WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan bahwa tak hanya orang tua tetapi anak muda harus ikut waspada terhadap virus corona.

"Anak-anak muda harus mengambil kewaspadaan sama untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain," ucap Tedros.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kasus Corona di Jakarta Melonjak, Anies Sambut Positif

Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengendarai sepeda di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (16/6/2020). Anies Baswedan bersepeda keliling Ibu Kota dalam rangka mengajak warga agar selalu menggunakan face shield atau masker saat beraktivitas di luar ruangan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Akhir pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambut positif kenaikan kasus corona di daerah yang ia pimpin. Anies berkata ini berarti makin banyak kasus terdeteksi. 

Hal ini lantaran menurutnya sesuai dengan tujuan dari Pemprov DKI Jakarta untuk menemukan kasus positif. Bahkan, Anies menyebut sangat mudah jika hanya untuk menurunkan angka kasus positif dengan mengurangi jumlah tes sehingga pertambahannya akan terlihat rendah.

"Tapi bukan itu tujuan kami. Tujuan kami justru menemukan yang positif, mengisolasi yang positif. Karena itu kami meningkatkan testing," ucap Anies di Jakarta, Minggu 26 Juli 2020.

Ketika meningkatkan testing, kata Anies, maka warga yang sudah terpapar otomatis akan menambah jumlah angka positif. Karenanya, Anies mengharapkan masyarakat jangan memandang sebagai masalah besar dengan terus bertambah kasusnya.

"Kalau kita menemukan, berarti kita mengurangi masalah. Bayangkan kalau tidak menemukan, dia ke keluarganya, dia ke tempat kerjanya, dia tidak diisolasi, dia menularkan terus," kata Anies yang dikutip dari Antara.

Anies menegaskan Pemprov DKI Jakarta akan terus menambah tes pengujian paparan COVID-19, menyusul masih adanya wabah tersebut, meski jumlah penambahan kasus pasti akan terus meningkat. Saat ini Pemprov melakukan pengetesan sebanyak 3.000 hingga 5.000 per hari.

"Yang harus kita lihat persentase positifnya (positivity rate). Berapa yang dites, berapa yang positif," ucap Anies Baswedan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya