Kecam Teror di Wina Austria, Donald Trump: Serangan Jahat Harus Dihentikan

Presiden AS Donald Trump mengecam insiden penembakan yang terjadi di Wina, dan menyampaikan dukungannya terhadap Austria dan seluruh Eropa.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Nov 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2020, 17:30 WIB
Donald Trump
Presiden AS Donald Trump merapikan dasinya saat mengunjungi Owens & Minor Inc., sebuah perusahaan pemasok peralatan medis di Allentown, Pennsylvania, Kamis (14/5/2020). Penampilan Trump saat melakukan kunjungan tanpa mengenakan masker menjadi sorotan di tengah pandemi Covid-19. (AP Photo/Evan Vucci)

Liputan6.com, Jakarta- Presiden AS Donald Trump mengecam insiden penembakan yang terjadi di dekat sinagog di Wina, Austria

Dikutip dari AFP, Selasa (3/11/2020) Trump menyebut aksi penembakan itu sebagai "tindakan terorisme keji lainnya". Selain itu, ia juga menyampaikan dukungan AS terhadap Austria dan seluruh Eropa. 

"AS mendukung Austria, Prancis, dan seluruh Eropa dalam perang melawan teroris, termasuk teroris Islam radikal," ujar Trump dalam postingannya di Twitter

"Serangan jahat terhadap orang-orang yang tidak bersalah ini harus dihentikan," tulis Trump.

Sejauh ini, 2 Orang dinyatakan tewas akibat serangan bersenjata di Wina. Sementara itu, pelaku penembakan belum diidentifikasi. 

Penembakan tersebut terjadi menyusul kasus pemenggalan dan pembunuhan di Prancis. 

Saksikan Video Berikut Ini:

Pemeriksaan Acak di Perbatasan oleh Polisi Ceko

FOTO: 1 Orang Tewas dalam Insiden Penembakan di Wina
Polisi memblokade sebuah jalan di Wina, Austria, 2 November 2020. Satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka parah dalam sejumlah insiden penembakan yang terjadi pada Senin (2/11) malam waktu setempat di pusat Kota Wina. (Xinhua/Georges Schneider)

Dalam tanggapannya terhadap penembakan di Wina, polisi Ceko menyatakan bahwa pihaknya telah memulai pemeriksaan acak di perbatasan negara itu dengan Austria. 

"Polisi sedang melakukan pemeriksaan acak terhadap kendaraan dan penumpang yang melintasi perbatasan dengan Austria sebagai tindakan pencegahan sehubungan dengan serangan teror di Wina," terang polisi Ceko dalam postingannya di Twitter, seperti dikutip dari Channel News Asia. 

Polisi juga menambahkan bahwa mereka telah meningkatkan "pengawasan atas fasilitas-fasilitas utama Yahudi di Republik Ceko". 

Hal itu dilakukan sebagai tindakan pencegahan yang "mencerminkan perkembangan tidak hanya di negara tetangga Austria," kata pihak kepolisian ceko. 

Menteri Dalam Negeri Ceko, Jan Hamacek pun menyampaikan di Twitter bahwa kepolisian negara tersebut juga terus berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka di Austria menyusul "berita mengerikan di Wina". 

Tak hanya itu, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis juga menyampaikan belasungkawanya di Twitter atas serangan di dekat sinagog Stadttempel tersebut.

"Saya terkejut dengan serangan di sebuah sinagog di Wina dan saya ingin menyampaikan solidaritas kepada semua orang di Austria termasuk teman saya (Kanselir Austria) Sebastian Kurz," tutur Andrej Babis. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya