Update Hasil Sementara Pemilu AS 2020: Joe Biden 192, Donald Trump 100

Suara elektoral Joe Biden unggul dari Donald Trump dalam Pemilu AS 2020, pada pukul 11.45 WIB.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 04 Nov 2020, 12:45 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2020, 11:50 WIB
Ilustrasi Pilpres AS 2020
Ilustrasi Pilpres AS 2020, Donald Trump. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara bagian AS masih melakukan proses penghitungan suara Pemilu presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020. 

Hinga pukul 11.45 WIB, Rabu (4/11/2020), suara elektoral Joe Biden unggul dari Donald Trump. Dikutip dari Peta Hasil Pemilu AS 2020 VOA, Joe Biden meraih 192 suara elektoral dan Donald Trump 100.

Joe Biden unggul di California, Colorado, Connecticut, Delaware, District of Columbia, Illinois, Maryland, Massachusetts, New Hampshire, New Jersey, New Mexico, New York, Oregon, Vermont, dan Washington.

Sedangkan Donald Trump menang di Nebraska, Alabama, Arkansas, Indiana, Kansas, Kentucky, Missouri, North Dakota, Oklahoma, South Carolina, South Dakota, Tennessee, Utah, West Virginia, dan Wyoming.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Peta Hasil Pemilu AS 2020


Jika Tak Ada Kandidat Memperoleh Mayoritas Suara Elektoral

Ilustrasi Pilpres AS, Donald Trump Vs Joe Biden. (Liputan6.com/Trie Yasni)
Ilustrasi Pilpres AS, Donald Trump Vs Joe Biden. (Liputan6.com/Trie Yasni)

Jika tidak ada kandidat yang memperoleh mayoritas suara elektoral karena perselisihan yang belum terselesaikan di negara bagian tertentu, Dewan Perwakilan Rakyat yang baru terpilih akan memutuskan siapa yang akan menjadi presiden paling lambat 6 Januari, sebagaimana yang ditetapkan dalam Konstitusi AS. Namun keadaan ini terakhir kali ini terjadi pada abad ke-19. 

Jika tidak ada presiden yang diputuskan pada hari pelantikan pada 20 Januari, akan ada orang yang menjadi penjabat presiden. Orang tersebut bisa berupa wakil presiden yang telah terpilih atau Ketua DPR. Namun ini juga tergantung pada apakah senat telah berhasil memilih wakil presiden sebelum Januari 20. 

Kemungkinan lain yang juga bisa terjadi adalah Trump menolak untuk menerima hasil pemilu jika dia kalah. Menanggapi komentar Trump pada bulan September yang menyatakan bahwa "Kita lihat nanti apa yang terjadi," para senator dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang menjamin berlangsungnya transisi kekuasaan secara damai. 

Banyak pengamat berharap bahwa hasil pemilu akan cukup jelas. “Saya secara umum optimis bahwa kita akan membuat hal ini berhasil karena minat pada pemilu sangat tinggi,” pungkas Goldenberg.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya