Joe Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Dirjen WHO Harapkan Kerja Sama Erat

Kepala WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pihaknya berharap dapat bekerja sama erat dengan pemerintahan Presiden terpilih AS, Joe Biden.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Nov 2020, 16:36 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 16:36 WIB
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Liputan6.com, Jakarta- Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pihaknya berharap dapat bekerja sama erat dengan pemerintahan Presiden terpilih AS, Joe Biden menyusul kemenangannya dalam pemilu 2020. 

Tedros pun mendesak masyarakat internasional untuk mendapatkan kembali tujuan bersama dalam menangani pandemi Virus Corona COVID-19. 

"Dalam semangat itu kami mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris dan kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan mereka dengan sangat erat," tutur Tedros, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (10/11/2020). 

"Kami menyambut setiap dan semua upaya untuk memperkuat organisasi ini (WHO) bukan untuk dirinya sendiri, tetapi demi orang yang kami layani," ujar Tedros dalam awal pertemuan dengan para menteri kesehatan dari 194 negara anggota WHO. 

Tak menunggu lama setelah memenangkan pemilu AS, Biden dan Harris telah memulai transisi pemerintahan mereka, di mana penanganan COVID-19 merupakan salah satu prioritas utamanya.

Dikutip dari AFP, situs web transisi Biden-Harris, yakni BuildBackBetter.com mencantumkan empat prioritasnya yang di antaranya adalah penanganan COVID-19, pemulihan ekonomi, kesetaraan rasial, dan perubahan iklim.

"Tim yang dibentuk akan menghadapi tantangan ini pada Hari Pertama," kata situs web tersebut, mengacu pada 20 Januari 2021, ketika Biden akan dilantik sebagai Presiden ke-46 AS.

Saksikan Video Berikut Ini:


Biden Berencana Hubungkan AS Kembali dengan WHO

Kasus Corona AS Tembus Angka 6 Juta
Sebuah iklan yang memberikan penghormatan kepada para pekerja garis depan COVID-19 di layar elektronik di Times Square New York, Amerika Serikat (AS), pada 31 Agustus 2020. Kasus virus corona di Amerika Serikat menembus angka enam juta pada Senin (31/8) waktu setempat. (Xinhua/Wang Ying)

"Kita perlu menata kembali kepemimpinan, membangun rasa saling percaya dan akuntabilitas untuk mengakhiri pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan mendasar yang menjadi akar dari begitu banyak masalah dunia," kata Tedros. 

Joe Biden telah menyatakan bahwa ia akan mencabut keputusan Presiden Donald Trump sebelumnya ketika AS tak lagi bekerja sama dengan WHO.

Pencabutan tersebut dikatakan akan dilakukan pada hari pertama Biden menjabat.

Sebelumnya, Donald Trump menuding WHO sebangai pihak yang memihak China dalam penanganannya terhadap pandemi COVID-19. Tudingan tersebut tentunya berulang kali dibantah oleh Tedros.

Diketahui, Trump juga telah membekukan pendanaan AS ke WHO dan memulai proses yang akan membuat AS menarik diri dari Badan Kesehatan Dunia tersebut pada Juli 2021 mendatang, yang kemudian menuai kritik internasional yang luas di tengah pandemi COVID-19. 

Sementara itu, Tedros mengatakan bahwa kandidat vaksin untuk Virus Corona COVID-19 yang sedang dikembangkan harus dialokasikan secara adil sebagai "barang publik global, bukan komoditas swasta".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya