Bocah 6 Tahun Ini Pecahkan Rekor Dunia jadi Programmer Termuda

Rekor Dunia programmer termuda dipecahkan oleh seorang anak laki-laki berusia 6 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2020, 18:05 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 18:05 WIB
Ilustrasi layar komputer (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Ilustrasi layar komputer (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Gujarat - Seorang anak laki-laki berusia enam tahun di India, telah menjadi pemecah rekor dunia sebagai programmer komputer. Rekor dunia ini pernah terjadi sebelumnya.

Dilansir dari Economictimes, Rabu (11/11/2020), anak laki-laki ini diketahui bernama Arham Om Talsania. Ia adalah seorang penduduk dari Ahmedabad di Gujarat.

Arham memecahkan Rekor Dunia Guinness dengan menyelesaikan ujian Bahasa Pemrograman Python yang sulit.

Murid kelas 2 ini, memecahkan rekor dunia sebelumnya dari Muhammad Hamza Shahzad yang berusia tujuh tahun. Bocah Inggris asal Pakistan. Talsania yang lulus ujian bersertifikasi Microsoft untuk bahasa pemrograman Python di pusat tes Pearson VUE test centre.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Guinnes Menginformasikan

Seorang anak memegang bendera India di perbatasan kontroversia dengan China di negara bagian Arunachal Pradesh (AP/Anupam Nath)
Seorang anak memegang bendera India di perbatasan kontroversia dengan China di negara bagian Arunachal Pradesh (AP/Anupam Nath)

Pihak Guinnes sudah mengonfirmasi prestasi tersebut dan menjadikan bocah itu sebagai programmer termuda di dunia.

“Ayah saya mengajari saya coding. Saya mulai menggunakan tablet ketika berumur 2 tahun. Pada umur 3 tahun, saya membeli gadget dengan iOS dan Windows. Belakangan, saya mengetahui bahwa ayah saya sedang mengerjakan proyek Python,” kata Talsania seperti dikutip dari UPI.

“Saat saya mendapatkan sertifikasi dari Python, saya membuat game-game ringan. Setelah beberapa lama, mereka meminta saya untuk mengirimkan beberapa bukti kerja. Beberapa bulan kemudian, mereka menyetujui saya dan akhirnya saya mendapatkan sertifikat Guinness World Record,” katanya.

 

Reporter : Romanauli Debora

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya