Ogah Lanjutkan Kebijakan America First ala Trump, Begini Gaya Baru Diplomasi Joe Biden

Presiden terpilih Joe Biden memilih caranya sendiri dalam menerapkan kebijakan luar negeri.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Nov 2020, 11:51 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 11:51 WIB
Capres AS dari Partai Demokrat: Joe Biden.
Capres AS dari Partai Demokrat: Joe Biden. Dok: joebiden.com

Liputan6.com, Wilmington - Presiden terpilih Joe Biden menyatakan Amerika Serikat akan "siap untuk memimpin" lagi di panggung global. Ia juga bermaksud untuk beralih dari kebijakan "America First" milik Presiden Donald Trump saat ia berjanji untuk bekerja sama dengan sekutu negara.

Memperkenalkan kebijakan luar negeri dan tim keamanan nasionalnya, mantan wakil presiden dari Partai Demokrat itu mengisyaratkan niatnya setelah menjabat pada 20 Januari untuk mengarahkan Amerika Serikat menjauh dari nasionalisme unilateralis yang selama ini dikejar Donald Trump, seperti dilansir laman Channel News Asia, Rabu (25/11/2020). 

Biden juga mengisyaratkan dua mantan saingan, yang lebih liberal, untuk pencalonan presiden dari Partai Demokrat, Senator Bernie Sanders dan Elizabeth Warren, tidak sedang dipertimbangkan dalam penunjukan Kabinet, dengan mengatakan dia membutuhkan suara mereka di Senat yang terpecah.

Biden mengatakan, timnya termasuk ajudan terpercaya Antony Blinken sebagai calon menteri luar negeri AS, akan melepaskan apa yang digambarkan oleh presiden terpilih sebagai "pemikiran lama dan kebiasaan yang tidak berubah" dalam pendekatannya terhadap hubungan luar negeri.

"Ini adalah tim yang mencerminkan fakta bahwa Amerika telah kembali, siap untuk memimpin dunia, bukan mundur darinya, sekali lagi duduk di puncak, siap untuk menghadapi musuh kita dan tidak menolak sekutu kita, siap berdiri untuk nilai-nilai kita," kata Biden pada acara di kampung halamannya di Wilmington, Delaware.

Selama pemerintahannya, Trump selama empat tahun meresahkan banyak sekutu AS, di Eropa dan tempat lain, dengan pendekatan antagonis terhadap aliansi NATO dan hubungan perdagangan, pengabaian perjanjian internasional, dan hubungan hangat dengan para pemimpin otoriter.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Hapuskan Diplomasi ala Donald Trump

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Dunia telah banyak berubah sejak Partai Demokrat terakhir kali berada di Gedung Putih empat tahun lalu. 

China sedang bangkit dan berani, Rusia telah berusaha untuk lebih menegaskan pengaruhnya, pengaruh AS telah memudar karena telah menarik diri dari berbagai kesepakatan dan otoritas moral Amerika telah dirusak oleh kekacauan di dalam negeri.

Kebijakan luar negeri AS di bawah pemerintahan Biden kemungkinan akan mengambil lebih banyak pendekatan multilateral dan diplomatik yang bertujuan memperbaiki hubungan Washington dengan sekutu utama dan mengejar jalur baru pada masalah-masalah seperti perubahan iklim.

Janjinya untuk merangkul aliansi, termasuk di kawasan Asia-Pasifik, menyusul memburuknya hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan China, dua ekonomi teratas dunia, yang telah memicu perbandingan dengan Perang Dingin.

Tahun terakhir pemerintahan Trump ini ditandai dengan seringnya bentrok dengan China ketika kedua kekuatan itu berselisih tentang penanganan China terhadap pandemi virus corona, kebebasan yang memburuk di Hong Kong dan masalah teritorial di Laut China Selatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya