Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Jadi Faktor Penting Tarik Investasi dari Sektor Privat

Menlu Retno Marsudi menegaskan bahwa stabilitas dan perdamaian di kawasan menjadi salah satu faktor paling penting untuk menarik investasi dari para sektor privat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Nov 2020, 22:28 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 22:02 WIB
Menlu Retno Marsudi mendampingi Presiden Jokowi untuk hadir dalam World Economic Forum (WEF) 2020 secara virtual dari   Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020.
Menlu Retno Marsudi mendampingi Presiden Jokowi untuk hadir dalam World Economic Forum (WEF) 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020. (Dok: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus giat menarik sektor privat internasional untuk berinvestasi di dalam negeri, sebagai bagian dari upaya pembangunan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. 

Terkait hal itu, Menlu Retno Marsudi menilai bahwa stabilitas dan perdamaian di kawasan menjadi salah satu faktor paling penting untuk menarik investasi dari para sektor privat internasional. 

Ia pun menyampaikan bahwa kawasan ASEAN memegang peranan sentral terkait hal ini.

"Selama lebih dari 50 tahun, ASEAN yakni Asia Tenggara telah menjadi kawasan yang stabil dan damai tidak terdapat open conflict, konflik terbuka selama lebih dari 50 tahun ini dan tentunya ini menguntungkan," papar Menlu Retno. 

Menurutnya, situasi ini menguntungkan bagi para sektor privat untuk mengembangkan usahanya di kawasan, dimana Indonesia merupakan negara dan ekonomi yang terbesar di Asia Tenggara. 

"Saya menyampaikan bahwa stabilitas dan perdamaian di Asia Tenggara ini telah menjadi leverage kita untuk menarik bisnis," tambah Menlu Retno Marsudi. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Pentingnya Menjaga Perdamaian dan Stabilitas

Menlu Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir dan Wamenlu Mahendra Siregar mendampingi Presiden Jokowi untuk hadir dalam World Economic Forum (WEF) 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020.
Menlu Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir dan Wamenlu Mahendra Siregar mendampingi Presiden Jokowi untuk hadir dalam World Economic Forum (WEF) 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020. (Dok: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menlu Retno menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas tidak datang secara otomatis.

"Ini harus dipelihara bersama, harus diupayakan untuk tetap ada dan ini merupakan kerja yang cukup besar," tegas Menlu Retno.

Menurutnya, dua hal yang membuat Asia Tenggara tetap stabil dan damai adalah pemeliharaan centrality dan unity ASEAN.

"Ini sangat penting karena kita tahu bahwa ASEAN memegang peran sentral dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara," jelasnya. 

"Yang kedua saya sampaikan pentingnya terus memelihara paradigma win-win. Ini penting sekali karena sekali lagi, tanpa terus mengarusutamakan paradigma ini maka kerjasama yang akan terbentuk bukanlah kerjasama yang sifatnya berkelanjutan," sambungnya lagi.

Menlu Retno juga mengharapkan bahwa kerja sama antara pemerintah dengan sektor privat internasional dapat menyebarkan energi positif untuk kolaborasi dan kerjasama win-win serta meningkatkan stabilitas kawasan.

Hal tersebut dinilai akan sangat penting sekali bagi terciptanya situasi atau lingkungan bisnis yang kondusif, yang disertai dengan banyaknya kepastian selama stabilitas di kawasan baik.

"Jadi sekali lagi kemitraan antara pemerintah dengan bisnis menjadi sangat penting artinya untuk menjaga stabilitas dan perdamaian karena stabilitas dan perdamaian akan sangat bermanfaat bagi berkembangnya bisnis di kawasan," tambah Menlu Retno.

Menlu Retno menutup pemaparannya dari pertemuan WEF 2020 dengan menyatakan komitmen bahwa Indonesia akan terus berusaha untuk memainkan perannya berkontribusi dalam memajukan perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya