7 Desember 2020 Kasus COVID-19 Dunia 67 Juta, Iran Negara Timteng Pertama 1 Juta

Update kasus COVID-19 di dunia per 7 Desember 2020. Total kumulatif tembus 67 juta. Iran jadi negara pertama di Timur Tengah yang kasusnya mencapai 1 juta.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Des 2020, 10:35 WIB
Diterbitkan 07 Des 2020, 10:19 WIB
Iran Sulap Pusat Pameran Jadi Rumah Sakit COVID-19
Petugas berpakaian pelindung berjalan melewati deretan tempat tidur di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Rumah sakit sementara yang dibangun di pusat pameran internasional ini memiliki 2.000 tempat tidur. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Liputan6.com, Tehran - Kasus COVID-19 di seluruh dunia telah melewati angka 67 juta kasus. Sebanyak 1,5 juta orang tercatat meninggal dan 43 juta sembuh. Iran menjadi negara Timur Tengah (Timteng) pertama yang mencatat sejuta kasus infeksi Virus Corona jenis baru itu.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Senin (7/12/2020), tiga negara dengan kasus tertinggi adalah Amerika Serikat (14,7 juta), India (9,6 juta), dan Brasil (6,6 juta).

Tiga negara itu turut mencatat angka kematian dan pasien sembuh tertinggi.

Kasus COVID-19 di Iran telah tembus 1 juta kasus. Sebanyak 730 ribu pasien sembuh dan 50 ribu pasien meninggal. Saat ini, Iran dan negara lain di belahan bumi utara sudah memasuki musim dingin.

Total kasus COVID-19 di Indonesia juga naik dengan total 575 ribu. Posisi Indonesia di dunia kini ada di antara Belgia dan Belanda.

Sementara, kasus COVID-19 di China saat ini mencapai 93 ribu. Kasus di China lebih rendah dari Irak yang mencapai 564 ribu kasus.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Sementara itu, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, telah tiba di Indonesia pada Minggu malam, 6 Desember 2020.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan vaksinasi COVID-19 semakin membangun rasa aman dan kepercayaan diri bangsa.  

"Vaksinasi akan semakin membangun rasa aman dan kepercayaan diri kita sebagai bangsa dalam melakukan berbagai aktivitas sosial dan ekonomi, mendukung ketahanan kesehatan, mendorong produktivitas serta menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," jelas dia melalui tayangan video Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta.

Adapun 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac dibawa menggunakan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER rute Jakarta-Beijing-Jakarta dengan menggunakan kargo khusus.

 

 


Menanti Fatwa MUI

Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Meskipun vaksin telah tiba, masih harus melalui tahap evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk memastikan aspek mutu, keamanan, dan efektivitasnya. Selain itu, menunggu fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk aspek kehalalannya.

Airlangga juga mengatakan skema pelaksanaan vaksinasi terbagi menjadi dua, yakni vaksin program pemerintah yang disediakan gratis serta vaksin mandiri yang disediakan secara berbayar.

Menurut Airlangga, aturan rinci kedua skema vaksin tersebut akan segera diterbitkan satu-dua pekan ke depan.


Infografis COVID-19

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya