Antisipasi COVID-19, Prancis Ganti Kebijakan Lockdown Jadi Aturan Jam Malam

Jumlah orang di Prancis yang meninggal akibat infeksi Virus Corona COVID-19 naik 790 pada Selasa kemarin, menjadi total 59.072.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Des 2020, 11:33 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 11:33 WIB
FOTO: Prancis Akan Longgarkan Lockdown Terkait COVID-19
Warga berjalan melewati seseorang yang berpakaian Sinterklas di luar sebuah pasar swalayan di Paris, Prancis, 25 November 2020. Kebijakan karantina wilayah (lockdown) virus corona COVID-19 secara nasional dapat dicabut pada 15 Desember jika kondisi kesehatan di negara itu membaik. (Xinhua/Gao Jing)

Liputan6.com, Paris - Prancis telah mengganti masa kuncian nasional (lockdown) keduanya dengan jam malam.

Orang tidak akan diizinkan keluar rumah antara pukul 20:00 dan 06:00 tanpa formulir otorisasi, demikian dikutip dari laman BBC, Rabu (16/12/2020).

Malam Natal akan dikecualikan, tetapi peraturan akan tetap berlaku untuk Malam Tahun Baru. Bar dan restoran akan tetap tutup hingga setidaknya 20 Januari 2021.

Jumlah orang di Prancis yang meninggal akibat infeksi Virus Corona COVID-19 naik 790 pada Selasa kemarin, menjadi total 59.072.

Negara tetangga, Jerman memperkenalkan sistem penguncian Natal yang cukup keras setelah jumlah infeksi di sana mencapai tingkat rekor baru.

Sejumlah toko yang dianggap tidak terlalu urgent akan tutup di seluruh negeri, seperti halnya sekolah, anak-anak diminta untuk tetap berada di rumah.

Restoran, bar, dan pusat rekreasi telah ditutup di Jerman sejak November lalu.

Kanselir Angela Merkel menyalahkan aktivitas belanja keperluan Natal sebagai peningkatan kontak sosial di kalangan masyarakat.

Lockdown baru akibat COVID-19 akan berlangsung dari 16 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021, namun akan dilonggarkan dari 24 hingga 26 Desember, ketika satu rumah tangga dapat mengundang maksimal empat anggota keluarga dekat.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Negara Eropa Lainnya

Warga London Kembali Ramaikan Jalanan
Orang-orang berjalan dengan mengenakan masker dan membawa tas belanjaan di Regent Street, setelah pelonggaran pembatasan virus corona COVID-19 menyusul berakhirnya kebijakan penguncian nasional atau lockdown kedua di Inggris, di London, Sabtu (5/12/2020). (AP Photo/Alberto Pezzali)

Di tempat lain, lockdown selama lima minggu di Belanda adalah langkah-langkah paling ketat yang diumumkan di negara itu sejak pandemi dimulai.

Toko-toko non-esensial, bioskop, penata rambut, dan pusat kebugaran semuanya tutup dan sekolah akan mengikuti kebijakannya.

Orang-orang juga telah diberitahu untuk menahan diri untuk tidak memesan tiket perjalanan yang tidak penting ke luar negeri hingga pertengahan Maret 2021.

Tetapi pembatasan akan sedikit dilonggarkan selama tiga hari selama Natal.

Di Inggris, London memasuki tingkat aturan penguncian tertinggi Inggris. Pub dan restoran harus ditutup, kecuali makanan dibawa pulang dan diantar, dan tempat hiburan dalam ruangan seperti teater, arena bowling, dan bioskop harus tetap tutup.

Sementara itu, jumlah korban tewas harian Italia masih mendekati 500 orang dan pemerintah sedang mempertimbangkan pengetatan lebih lanjut atas langkah-langkah selama Natal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya