18-12-1916: Berakhirnya Pertempuran Verdun pada Perang Dunia I

Pertempurang Verdun pada Perang Dunia I antara Jerman dan Prancis berakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 06:00 WIB
Kekejian perang (3)
Ilustrasi parit pertahanan Perang Dunia I, Cheshire Regiment di Somme, 1916. (Sumber Wikimedia Commons/Imperial War Museums/John Warwick Brooke)

Liputan6.com, Verdun - Pertempuran Verdun merupakan salah satu konflik terpanjang pada Perang Dunia I. Pertempuran itu berakhir pada 18 Desember 1916 dini hari setelah berlangsung selama 10 bulan.

Pertempurang itu memakan jutaan korban yang diderita Jerman dan Pasukan Perancis. Peristiwa itu dimulai pada 21 Februari, setelah Jerman yang dipimpin oleh Kepala Staf Erich von Falkenhayn, ia mengembangkan suatu rencana untuk dapat menyerang Kota Benteng Verdun, di Sungai Meuse di Prancis.

Falkenhayn, percaya bahwa tentara Prancis itu lebih rentan dari pada Inggris, dan kekalahannya di Front Barat akan mendorong Sekutu untuk membuka negosiasi perdamaian. Pada mulanya korban berjatuhan dengan cepat di kedua sisi konflik, setelah adanya beberapa perolehan awal wilayah dari Jerman, dan pertempuran itu berakhir menjadi jalan buntu yang berdarah.

Seperti di lansir dari History, Jumat (18/12/2020), di antara senjata, yang berada di gudang senjata Jerman, flammenwerfer atau penyembur api baru saja ditemukan. Pada tahun itu, pengguna pertama gas fosgen adalah Jerman, kekuatannya 10 kali lebih mematikan daripada gas klor yang mereka gunakan pada sebelumnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sumber Daya Jerman Menipis

FOTO: 75 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Jenderal AS Douglas MacArthur (kiri) menyaksikan Menteri Luar Negeri Jepang Manoru Shigemitsu menandatangani dokumen penyerahan di atas kapal perang USS Missouri, Teluk Tokyo, 2 September 1945. Penandatanganan ini menandai berakhirnya Perang Dunia II. (AP Photo/C.P. Gorry, File)

Saat pertempuran di Verdun yang terus berlanjut, sumber daya Jerman kemudian semakin menipis, dan di saat itu mereka harus menghadapi serangan Brusilov Rusia di Front Timur. Lalu, pada bulan Juli, Kaiser yang frustasi dengan keadaan di Verdun, memindahkan Falkenhayn dan mengirimnya, untuk dapat memimpin Angkatan Darat ke-9 di Transylvania, Paul von Hindenburg adalah orang yang menggantikannya.

Pada awal Desember, di bawah Robert Nivelle yang telah ditunjuk untuk menggantikan Philippe Pétain pada bulan April, Prancis berhasil utnuk dapat merebut kembali sebagian besar wilayah mereka yang hilang. Dalam tiga hari terakhir, pertempuran itu mengambil 11.000 tahanan Jerman, sebelum Hindenburg pada akhirnya menghentikan serangan Jerman.

Kehilangan nyawa secara besar-besaran di Verdun, ada 143.000 orang Jerman tewas dari 337.000 korban, kemudian 162.440 dari 377.231 tewas dari Prancis. Ini akan menjadi suatu simbol yang lebih dari pertempuran lainnya, merupakan peperangan yang sangat berdarah dari perang parit di Front Barat.

 

Reporter : Romanauli Debora


Infografis 6 Cara Ini Bisa Cegah & Obati Pasien Covid-19?

Infografis 6 Cara Ini Bisa Cegah & Obati Pasien Covid-19?
Infografis 6 Cara Ini Bisa Cegah & Obati Pasien Covid-19? (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya