Liputan6.com, Verdun - Pertempuran Verdun merupakan salah satu konflik terpanjang pada Perang Dunia I. Pertempuran itu berakhir pada 18 Desember 1916 dini hari setelah berlangsung selama 10 bulan.
Pertempurang itu memakan jutaan korban yang diderita Jerman dan Pasukan Perancis. Peristiwa itu dimulai pada 21 Februari, setelah Jerman yang dipimpin oleh Kepala Staf Erich von Falkenhayn, ia mengembangkan suatu rencana untuk dapat menyerang Kota Benteng Verdun, di Sungai Meuse di Prancis.
Baca Juga
Falkenhayn, percaya bahwa tentara Prancis itu lebih rentan dari pada Inggris, dan kekalahannya di Front Barat akan mendorong Sekutu untuk membuka negosiasi perdamaian. Pada mulanya korban berjatuhan dengan cepat di kedua sisi konflik, setelah adanya beberapa perolehan awal wilayah dari Jerman, dan pertempuran itu berakhir menjadi jalan buntu yang berdarah.
Advertisement
Seperti di lansir dari History, Jumat (18/12/2020), di antara senjata, yang berada di gudang senjata Jerman, flammenwerfer atau penyembur api baru saja ditemukan. Pada tahun itu, pengguna pertama gas fosgen adalah Jerman, kekuatannya 10 kali lebih mematikan daripada gas klor yang mereka gunakan pada sebelumnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sumber Daya Jerman Menipis
Saat pertempuran di Verdun yang terus berlanjut, sumber daya Jerman kemudian semakin menipis, dan di saat itu mereka harus menghadapi serangan Brusilov Rusia di Front Timur. Lalu, pada bulan Juli, Kaiser yang frustasi dengan keadaan di Verdun, memindahkan Falkenhayn dan mengirimnya, untuk dapat memimpin Angkatan Darat ke-9 di Transylvania, Paul von Hindenburg adalah orang yang menggantikannya.
Pada awal Desember, di bawah Robert Nivelle yang telah ditunjuk untuk menggantikan Philippe Pétain pada bulan April, Prancis berhasil utnuk dapat merebut kembali sebagian besar wilayah mereka yang hilang. Dalam tiga hari terakhir, pertempuran itu mengambil 11.000 tahanan Jerman, sebelum Hindenburg pada akhirnya menghentikan serangan Jerman.
Kehilangan nyawa secara besar-besaran di Verdun, ada 143.000 orang Jerman tewas dari 337.000 korban, kemudian 162.440 dari 377.231 tewas dari Prancis. Ini akan menjadi suatu simbol yang lebih dari pertempuran lainnya, merupakan peperangan yang sangat berdarah dari perang parit di Front Barat.
Â
Reporter : Romanauli Debora
Advertisement