Liputan6.com, Jakarta- COVAX mengumumkan pada 18 Desember 2020 bahwa terdapat hampir dua miliar dosis vaksin COVID-19 telah berhasil diamankan, untuk didistribusikan pada 2021 ke 190 negara yang membentuk kemitraan yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Â
Dilansir VOA Indonesia, Senin (21/12/2020), pejabat dari produsen vaksin pun mengantisipasi penyerahan vaksin COVID-19 untuk dimulai pada kuartal pertama tahun 2021 mendatang.Â
Baca Juga
COVAX mengungkapkan bahwa pasokan vaksin COVID-19 tersebut berjumlah paling sedikit 1,3 miliar dosis untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Advertisement
Namun, negara-negara lainnya bertanya-tanya kapan pengobatan vaksin itu akan mencapai negara mereka, dengan vaksin COVID-19 yang mulai hadir di beberapa negara berpendapatan tinggi, dan sebuah vaksin kedua disetujui di Amerika Serikat.Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Target dalam Menciptakan Akses Global yang Setara ke Vaksin COVID-19
COVAX adalah kelompok yang dibentuk untuk menghindari perbedaan dalam hal akses ke perangkat medis antara negara berpenghasilan tinggi dan rendah.
CEO GAVI, Seth Berkley, menyampaikan, "Sasaran kami untuk menciptakan akses global yang setara ke vaksin COVID-19 sudah ada dan berjalan dengan baik".Â
Aliansi vaksin GAVI berperan dalam memimpin distribusi vaksin untuk COVAX.
Berkley pun mengharapkan batch vaksin pertama akan diberikan kepada pekerja kesehatan dan orang rentan lainnya, dan akan diserahkan pada akhir Juni 2021.
Kemudian, distribusi akan ditingkatkan dan disasarkan penyerahan yang cukup untuk imunisasi 20 persen populasi negara-negara COVAX pada akhir tahun.
Advertisement