Kemlu Antarkan Anak-anak TKI di Malaysia Lanjutkan Studi ke Indonesia

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengantar pelajar dari Sabah, Malaysia, untuk belajar di Indonesia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Des 2020, 15:08 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 14:55 WIB
KRI Tawau antar 58 pelajar alumni Community Learning Center (CLC) Sabah, Malaysia yang akan lanjut sekolah di Indonesia.
KRI Tawau antar 58 pelajar alumni Community Learning Center (CLC) Sabah, Malaysia yang akan lanjut sekolah di Indonesia. Dok: Kemlu

Liputan6.com, Sabah - Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau membantu mengantar 58 pelajar dari Sabah, Malaysia, untuk melanjutkan studi di Indonesia. Murid-murid itu merupakan lulusan Community Learning Center (CLC) di Sabah.

Pelajar di CLC Sabah merupakan pusat pembelajaran bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran yang berada di daerah tersebut. Kemlu lantas membuka jalur agar mereka turut bisa belajar di Indonesia.

Mereka akan disebar ke wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Lampung, dan berbagai wilayah Jawa.

Menurut laporan Kemlu.go, Senin (28/12/2020), ada 603 pelajar yang akan dikirim ke Indonesia untuk belajar.

Sebanyak 58 pelajar yang berangkat pertama akan ditempatkan ke beberapa sekolah di Kalimantan Utara, yakni: SMKN 1 Sebatik Barat sebanyak 29 pelajar, SMKS Mutiara Bangsa sebanyak 13 pelajar, SMA Santo Gabriel sebanyak 11 pelajar dan SMKN 1 Nunukan sebanyak 5 orang pelajar.

Selanjutnya akan ditempatkan di sekolah mitra selain Kalimantan Utara yakni Kalimantan Selatan, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Lombok, Banten, dan Lampung.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Meningkatkan Pendidikan dan Kesejahteraan

Lulusan CLC Sabah tampak bersemangat untuk belajar ke Indonesia.
Lulusan CLC Sabah tampak bersemangat untuk belajar ke Indonesia. Dok: Kemlu

Jalur pendidikan saat ini menjadi salah satu alternatif yang memungkinkan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) yang kebanyakan lahir dan besar serta tinggal bersama orangtua mereka yang bekerja di perkebunan sawit di Sabah, untuk dapat kembali ke tanah air (repatriasi) secara legal.

Kemlu berharap fasilitasi pendidikan ini dapat membantu anak-anak meraih masa depan yang lebih baik sehingga dapat mengangkat derajat kehidupan keluarga dan dapat memutus rantai kemiskinan.

Selain itu juga melalui program repatriasi di bidang pendidikan ini turut mengurangi jumlah pekerja ilegal di luar negeri.

Para murid-murid juga sudah melakukan tes COVID-19 sebelum datang ke Indonesia. Mereka pun tampak tertib mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya