Joe Biden Kembali Buka Fasilitas Detensi Anak Imigran

Joe Biden kembali buka fasilitas tahanan di Texas untuk anak-anak imigran gelap. Kebijakan ini sempat dikritik di era Donald Trump.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Feb 2021, 15:39 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2021, 15:32 WIB
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang kesetaraan rasial di Ruang Makan Negara Gedung Putih pada 26 Januari 2021, di Washington.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang kesetaraan rasial di Ruang Makan Negara Gedung Putih pada 26 Januari 2021, di Washington. (Foto: AP / Evan Vucci)

Liputan6.com, Houston - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali membuka fasilitas untuk imigran gelap yang masih anak-anak di Carrizo Springs, Texas. Lokasi itu bisa menampung hingga 700 orang dan dapat ditambahkan. 

Menurut laporan CNN, Kamis (4/2/2021), pembukaan fasilitas itu dilakukan karena makin banyak anak-anak tanpa pendamping yang ditangkap di perbatasan barat daya Amerika Serikat. Ada juga kemungkinan fasilitas itu dibuka untuk mengurangi kapasitas di lokasi lain karena COVID-19.

CNN menyebut anak-anak yang memasuki fasilitas itu akan dirawat dan dicarikan keluarga atau saudaranya di AS. 

Di era pemerintahan Donald Trump, The Guardian menyebut fasilitas di Carrizo Springs sebagai penjara, meski memiliki kelengkapan yang relatif baik. Ada juga yang menyebutnya pusat detensi.

Fasilitas di Carrizo Springs akan dipakai untuk anak-anak yang bebas dari COVID-19. Anak-anak berusia di bawah 13 tahun tidak masuk ke tempat ini.

Health and Human Services Department (HHS) atau Kementerian Kesehatan AS menjelaskan bahwa akan merawat anak-anak itu dengan baik.

"HHS memikirkan kerapuhan dari anak-anak ini, dan prioritas kita adalah keamanan dan kebaikan diri dari tiap anak dalam perawatan kami. HHS mengantisipasi kebutuhan untuk mulai menempatkan anak-anak di Carrizo Springs dalam 15 hari atau segera setelahnya," tulis Kemenkes AS dalam pernyataan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Anak Terpapar COVID-19

Ragam Cara Imigran Gelap Tembus Pagar Perbatasan AS
Dua imigran Honduras mengangkangi perbatasan yang memisahkan Meksiko dari AS di Tijuana, Meksiko, Rabu (21/11). Wali Kota Tijuana mendeklarasikan krisis kemanusiaan di perbatasan kotanya dengan AS. (AP Photo/Ramon Espinosa)

Sejak awal pandemi Virus Corona, Office of Refugee Settlement mencatat ada total 1.748 kasus COVID-19 di antara anak-anak. Mayoritas telah sembuh.

Lebih dari 21 ribu tes COVID-19 telah dilakukan kepada anak-anak tersebut. Sejauh ini tidak ada anak-anak yang dilarikan ke rumah sakit setelah positif.

Office of Refugee Resettlement berkata situasi masih rentan berubah-ubah.

Pemerintah Joe Biden berjanji tidak akan mendeportasi anak-anak yang tertangkap di perbatasan. Pasukan patroli perbatasan akan membawa anak-anak itu ke Office of Refugee Resettlement agar bisa diurus sesuai kepentingan terbaik mereka. 

Gedung Putih juga berjanji akan terus membatalkan kebijakan-kebijakan Donald Trump yang keras. Joe Biden berkata akan memakai pendekatan yang lebih bersahabat pada sistem imigrasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya