Survei: 1 dari 5 Warga India Terpapar Virus Corona COVID-19

Sebuah survey membuktikan bahwa satu dari lima warga India telah terinfeksi Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 05 Feb 2021, 16:31 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2021, 16:31 WIB
Keramaian Pasar Jelang Perayaan Diwali di India
Orang-orang mengenakan masker saat mereka berbelanja menjelang Diwali atau tradisi perayaan festival cahaya di Mumbai, India, Minggu (8/11/2020). India saat ini menjadi negara kedua yang paling parah terdampak virus corona atau Covid-19 setelah Amerika Serikat. (AP Photo/Rajanish Kakade)

Liputan6.com, New Delhi - Lebih dari 21% populasi orang dewasa di India telah terpapar COVID-19, menurut survei sero nasional terbaru.

Dewan Penelitian Medis India (ICMR) mencatat bahwa 21,4% dari 28.589 orang yang disurvei di atas usia 18 tahun menunjukkan paparan virus. Tetapi juga dikatakan bahwa sebagian besar penduduk masih rentan terhadap COVID-19.

Melansir BBC, Jumat (5/2/2021), India melaporkan 12.408 kasus Covid baru dalam 24 jam terakhir.

Survei sero nasional - yang ketiga dari jenisnya - dilakukan antara 17 Desember dan 8 Januari, dua minggu sebelum India memulai program vaksinasi.

Sejauh ini, sekitar 4,5 juta dosis telah diberikan kepada pekerja garis depan, yang merupakan satu-satunya yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin pada putaran pertama. 

Dengan lebih dari 10 juta kasus, India telah melaporkan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia, setelah AS. 

Namun dalam beberapa minggu terakhir, beban kasus harian telah menurun tajam.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Antibodi COVID-19

FOTO: Infeksi COVID-19 di India Tembus 1 Juta Kasus
Para pengendara sepeda motor mengenakan masker saat melintas di Hyderabad, India, Jumat (17/7/20200. India melewati 1 juta kasus virus corona COVID-19 atau tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. (AP Photo/Mahesh Kumar A.)

Pada Kamis (4/3/2021), Direktur Jenderal ICMR Balram Bhargava mengatakan dalam jumpa pers bahwa survei sero menunjukkan bahwa keberadaan antibodi COVID-19 pada anak usia 10 hingga 17 tahun adalah 25,3%.

“Di antara petugas kesehatan, sero-prevalensi tertinggi secara keseluruhan dengan 25,7%,” katanya, seraya menambahkan bahwa perawat dan dokter menunjukkan sero-prevalensi yang lebih tinggi yaitu 26,6% dibandingkan dengan staf administrasi yang 24,9%.

Prevalensi sero berarti adanya antibodi terhadap COVID-19 dalam populasi.

Daerah kumuh perkotaan memiliki sero-prevalensi 31,7% dan non-permukiman kumuh perkotaan menunjukkan sero-prevalensi 26,2%, yang secara signifikan lebih tinggi daripada pajanan COVID-19 di daerah pedesaan - 19,1%.

Sebelumnya, survei sero di ibu kota Delhi, survei kelima, menemukan bahwa lebih dari setengah populasi - 56,13% - telah mengembangkan antibodi terhadap COVID-19. 

Menteri Kesehatan Delhi mengatakan bahwa kota itu "bergerak menuju kekebalan kawanan tetapi hanya para ahli yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas.

"Tetapi para ahli telah memperingatkan agar tidak mengambil kekebalan kawanan begitu saja."

"Pendekatan hati-hati harus dipertahankan meskipun ada laporan ini," kata Dr. Vinod Paul, anggota satuan tugas nasional, kepada surat kabar Times of India.

Kepala ahli epidemiologi ICMR mengatakan India masih jauh dari mencapai kekebalan kawanan (herd immunity).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya