COVID-19 Berasal dari Asia Tenggara? WHO Akan Investigasi

WHO membantah hipotesis bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium Wuhan. Kini, Asia Tenggara bakal diperiksa.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Feb 2021, 22:02 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2021, 17:30 WIB
Begini Suasana Chinatown Bangkok Jelang Imlek
Seorang wanita berpose di jalan utama Chinatown Bangkok, didekorasi untuk menyambut Tahun Baru Imlek (9/2/2021). Perayaan Tahun Baru Imlek 2021 di Chinatown Yaowarat Bangkok secara resmi dibatalkan menurut Administrator Metropolitan Bangkok. (AFP/ Mladen Antonov)

Liputan6.com, Wuhan - Tim WHO telah menyelesaikan investigasi sumber COVID-19 di Wuhan, China. Mereka membantah teori bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium Wuhan, dan kini WHO melirik Asia Tenggara, seperti Thailand.

Pakar WHO berkata pangolin dan kelelawar di Wuhan tidak menunjukkan cukup bukti sebagai sumber perantara COVID-19.

WHO juga tak menemukan bukti bahwa COVID-19 berasal dari pasar seafood Huanan di Wuhan. Alhasil, WHO ingin mencari sampel hewan seperti kelelawar di negara selain China.

Sasaran WHO selanjutnya adalah Asia Tenggara. Hal itu diungkap ilmuwan WHO kepada media China, Global Times.

"Ada sebuah virus di Thailand yang berkaitan dekat dengan SARS-CoV-2, dan juga Jepang dan Kamboja. Ecohealth Alliance telah memulai pekerjaan melacak sumbernya," ujar Peter Daszak, Kepala EcoHealth Alliance dan anggota tim WHO, dikutip Rabu (10/2/2021).

Selain teori lab dan pasar, ada yang menyebut COVID-19 menyebar lewat makanan beku. Namun, ilmuwan WHO Liang Wannian berkata virus di makanan bisa bertahan lama, sehingga belum jelas di mana asalnya.

Tim WHO terdiri atas 17 pakar China dan 17 pakar internasional dari 10 negara. Mereka bekerja di Wuhan selama 28 hari untuk menginvestigasi asal COVID-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bukan dari Laboratorium Wuhan

Kenakan APD Lengkap, Tim WHO Datangi Pusat Pengendalian Penyakit Provinsi Hubei
Anggota tim WHO mengenakan APD selama kunjungan lapangan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan di provinsi Hubei, China (2/2/2021). Sebelumnya, tim WHO yang beranggotakan 10 pakar telah berkunjung ke pasar, rumah sakit, dan pameran. (AP Photo/ Ng Han Guan)

Global Times berkata tim WHO telah berbincang dengan para manajer dan staf berbagai laboratorium. Mereka juga memeriksa laboratorium milik Institut Virologi Wuhan.

Hasilnya, pakar WHO meragukan bahwa virusnya bocor dari laboratorium Wuhan.

Sebelumnya, pemerintahan Donald Trump mendukung teori bahwa virusnya bocor dari laboratorium Wuhan.

Berikut alur investigasi WHO di Wuhan:


Agenda Tim WHO di Wuhan:

China Kembali Buka Pasar Basah Wuhan
Pekerja mengenakan masker saat menurunkan ikan dari truk di Pasar Baishazhou Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei, Rabu (15/4/2020). Lebih dari 90 persen kios pasar basah di Wuhan telah kembali buka sejak pemerintah mencabut aturan lockdown di wilayah pusat pandemi corona tersebut. (Hector RETAMAL/AFP)

Berdasarkan informasi Global Times, berikut agenda tim WHO selama di Wuhan pada Januari 2021:

14 Januari - Tim WHO tiba di Wuhan.

29 Januari - Tim WHO bertemu dengan staf medis di Hubei Provincial Hospital. RS itu merawan beberapa pasien COVID-19 ketika awalnya menyebar.

30 Januari - Tim WHO bertemu staf medis Wuhan Jinyintan Hospital. RS itu merawat banyak pasien COVID-19 pada hari-hari pertama wabah.

31 Januari - Tim WHO berkunjung ke pasar Baishazhou, pasar basah terbesar di Wuhan. WHO juga mengunjungi pasar seafood Huanan.

1 Februari - Tim gabungan China-WHO berkunjung ke laboratorium-laboratorium di Wuhan. Tim juga memeriksa sampel dan data awal kasus-kasus COVID-19 di CDC Wuhan dan CDC provinsi Hubei.

2 Februari - Tim WHO mengunjungi fasilitas kesehawan hewan di Wuhan.

3 Februari - Tim WHO datang ke Institut Virologi Wuhan dan Universitas Pertanian Huazhong.

4 Februari - Tim WHO bebricara dengan orang-orang yang sembuh dari COVID-19, serta keluarganya.

9 Februari - Tim WHO menyimpulkan hasil investigasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya