Liputan6.com, Jakarta - Bukan rahasia lagi bahwa hewan dapat melakukan banyak hal yang tidak dapat dilakukan manusia. Namun, bukan hanya kecepatan atau kekuatan mereka yang lebih unggul dari manusia.
Ternyata, banyak hewan yang memiliki 'kekuatan super'.
Baca Juga
Dikutip dari Listverse untuk berita terkini, Kamis (18/2/21), berikut ada lima hewan yang memiliki kemampuan luar biasa:
Advertisement
1. Kungkang
Kungkang dapat sembuh dan bertahan hidup dari hampir semua luka karena secara bilogis dirancang untuk jatuh dari pohon.
Rata-rata, seekor kungkang akan jatuh dari pohon sekali dalam hidupnya. Walaupun hanya satu kali, tinggi kejatuhannya bisa mencapai 30 meter. Untungnya, mereka bisa selamat tanpa cedera.
Kungkang memang tidak bisa bergerak cepat. Namun, mereka mempunyai kemampuan untuk cepat pulih dari luka yang biasanya dapat membunuh hewan lain.
Kemampuan biologis ini menjadikan kungkang sebagai fokus penelitian ilmiah.
Kungkang juga dapat berkelahi karena perebutan betina. Tujuan dari pertarungan ini adalah untuk menjatuhkan lawannya dari pohon.
Kungkang memiliki 'retakan' pada rambutnya yang membuat jamur dan ganggang memiliki kemungkinan untuk tumbuh di bagian tersebut. Hal ini yang membuat kungkang kadang terlihat hijau.
Jamur di bulu kungkang aktif melawan bakteri, kanker, dan parasit.
Rambut kungkang juga merupakan rumah bagi invertebrata. Beberapa spesies invertebrata yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di Bumi selain di rambut kungkang.
Seekor kungkang dapat menampung hingga 950 ngengat dan kumbang sekaligus.
2. Rusa Kutub
Rusa kutub memiliki kemampuan melihat yang luar biasa. Mereka hidup di Lingkaran Arktik -- tempat yang sangat menantang untuk tetap bertahan hidup.
Tempat mereka hidup mengalami perubahan drastis dari musim panas ke musim dingin.
Dari sinar matahari yang permanen selama hampir dua bulan, menjadi kegelapan terus menerus selama masa itu.
Untuk tetap bertahan hidup, rusa kutub dapat mengatasai kedua hal tersebut dengan mekanisme unik yang memungkinkan mereka untuk mengubah penglihatan di bawah kondisi pencahayaan yang berbeda.
Rusa kutub dapat memperluas penglihatan mereka sampai hampir ultraviolet (UV). 'Kekuatan super' yang memungkin mereka untuk menggunakan cahaya musim dingin yang kaya UV dengan lebih baik.
Bagian dari mata rusa yang disebut tapetup lucidum atau 'mata kucing', berubah warna di musim dingin. Membuatnya memungkinkan untuk menggunakan cahaya dalam cuaca yang gelap.
Di musim dingin, mata rusa kutub akan berubah menjadi biru tua. Di musim panas, 'mata kucing' ini akan membuat matanya menjadi kuning keemasan.
Kemampuan beradaptasi mata yang luar biasa ini mungkin awalnya berevolusi untuk membantu rusa meningkatkan kemampuannya dalam mendeteksi predator musim dingin.
Sumber makanan utama musim dingin untuk hewan ini adalah lumut dan predator utama mereka adalah serigala.
Advertisement
3. Kelelawar
Kelelawar memiliki tiga indra tambahan. Ekolokasi, geomagnetisme, dan polarisasi.
Indra keenam kelelawar, ekolokasi, digunakan untuk menemukan dan menangkap mangsa.
Laring atau saluran pernapasan yang membawa udara menuju ke trakea kelelawar dapat menghasilkan suara dengungan ultrasonik yang keluar melalui mulut atau hidung mereka.
Saat menghasilkan suara tersebut, gelombang suara akan memantul dan memberikan informasi seperti radar kepada kelelawar sekitarnya.
Kemampuan tersebut dapat memberi informasi tentang 50 meter dari lingkungan sekitarnya.
Selain ekolokasi, indra ketujuh kelelawar, geomagnetisme, mereka gunakan sebagai kompas untuk menavigasi jarak jauh seperti untuk migrasi.
Kemampuan ini mungkin terbentuk dari reseptor berbasis magnetit di neuron hipokampus dan talamus di otak mereka.
Polarisasi, indra kedelapan dari kelelawar ini baru saja ditemukan baru-baru ini.
Kelelawar dapat melakukan penghilatan terpolarisasi atau melihat matahari di langit bahkan saat terbenam karena kelelawar memiliki bentuk visual hewan lain yang menggunakan sinar matahari untuk menentukan lokasinya.
Tidak jelas apakah struktur fisiologis mereka yang memberi kelelawar kemampuan ini. Maka penglihatan kelelawar tidak tercemin dalam pengertian tradisional.
Kelelawar menggunakan kemampuan ini dalam kombinasi dengan geogmagnetik untuk navigasi.
4. Dubuk
Dari memakan mangsa yang baru hingga bangkai yang sudah membusuk, dubuk dapat makan apa saja. Rahang dubuk bahkan dapat meremukkan tulang.
Satu-satunya yang dubuk tidak bisa cerna adalah kuku, tanduk, dan rambut. Bagian tubuh lainnya akan mereka makan dengan senang hati.
Di Afrika bagian timur dan selatan, mereka memburu rusa, antelop, dan zebra. Mereka dapat menempuh jarak tiga kilometer dengan kecepatan 65 kilometer per jam. Dubuk memburu hewan sehat ataupun yang sudah lemah.
Peneliti mengamati bahwa zebra dewasa dan anak kuda berusia dua tahun -- dengan total berat 370 kilogram dapat terkoyak dan dikonsumsi oleh 35 dubuk dalam waktu setengah jam.
Dengan rahang yang kuat dan gigi geraham yang lebar, dubuk dapat mencapai semua bagian bangkai dan menghancurkan tulang yang dapat dicerna oleh konsentrasi asam klodira tinggi di perut mereka.
Perut dubuk tutul dapat menampung 14,5 kilogram daging.
5. Penyu
Penyu memiliki indra geomagnetik. Penyu betina memiliki kemampuan bertelur yang tidak banyak diketahui.
Kemampuan bertelur tersebut dapat membantu mereka kembali ke pantai tempat mereka menetas.
Penyu Belimbing memiliki jam biologis tertentu atau 'mata ketiga'.
'Mata ketiga' ini digunakan oleh penyu untuk mengetahui mereka harus pergi kemana saat bermigrasi, di mana mereka berada di lautan untuk mencari makanan, dan bagaimana cara kembali ke pantai tempat mereka menetas.
Penyu belimbing memiliki bercak merah muda cerah di kepalanya, sebuah kelenjar pineal yang berfungsi sebagai jendela atap dapat memberi tahu penyu tentang musim dan membantu migrasi ke berbagai tempat.
Kemampuan ini dapat menemukan pantai dan tempat mencari makanan. Kemampuan yang sangat mengesankan karena mengingat jarak yang mereka berenang adalah jarak yang sangat jauh.
Untuk banyak spesies yang melakukan migrasi, penyu melakukan navigasi ini dengan menguji medan magnet bumi.
Peneliti menyimpulkan bahwa proses di balik kapasitas ini berasal dari bakteri magnetotaktik. Bakteri ini dipengaruhi oleh medan magnet bumi dan menjalin hubungan timbal balik dengan hewan inang.
Â
Reporter : Paquita Gadin
Advertisement