Update 2 April 2021: Total 129,4 Juta Kasus COVID-19 di Hari Paskah 2021

Update COVID-19 di seluruh dunia pada Hari Paskah 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Apr 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2021, 13:00 WIB
Akibat Lockdown Diperpanjang, Toko-Toko di Jerman Ditutup
Orang-orang membaca papan nama di jendela sebuah kedai kopi yang tutup di Munich, Jerman, Selasa (23/3/2021). Jerman juga memberlakukan beberapa pembatasan baru, termasuk menutup sebagian besar kehidupan publik selama Paskah, dalam upaya menurunkan infeksi virus corona. (AP Photo/Matthias Schrader)

Liputan6.com, Paris - Dunia sedang memasuki Hari Paskah 2021 (Easter). Sejumlah negara sudah antisipasi agar warga waspada demi menghindari COVID-19. 

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Jumat (2/4/2021), ada 129,4 juta kasus COVID-19 di dunia. Pasien meninggal terkait COVID-19 yang tercatat mencapai 2,8 juta orang.

Berikut lima negara dengan kasus tertinggi:

1. Amerika Serikat: 30,5 juta kasus

2. Brasil: 12,8 juta

3. India: 12,2 juta

4. Prancis: 4,7 juta

5. Rusia: 4,5 juta 

Prancis telah menerapkan pembatasan sosial ketat pada liburan Paskah 2021. Jerman meminta agar warganya libur bersama orang-orang terdekat saja dan tidak travel demi mencegah ancaman gelombang ketiga COVID-19. 

Kasus di China saat ini masih 101 ribu kasus. Angka itu berada di bawah Jepang (477 ribu kasus) dan Korea Selatan (103 ribu) yang total kasusnya telah melewati total jumlah di negara komunis tersebut.

Sementara, kasus COVID-19 di Arab Saudi mencapai 390 ribu dan Uni Emirat Arab mencapai 463 ribu. Kasus di Maroko juga relatif tinggi, yakni 496 ribu kasus.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Prancis Lockdown Nasional Lagi

Presiden Prancis Emmanuel Macron di acara iklim pada 14 Desember 2020 sebelum positif COVID-19.
Presiden Prancis Emmanuel Macron di acara iklim pada 14 Desember 2020 sebelum positif COVID-19. Dok: Twitter @EmmanuelMacron

 Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan negaranya kembali lockdown selama sebulan dari 3 Mei hingga 2 April. Ia berkata kasus COVID-19 sedang kembali melonjak. 

Ini adalah ketiga kalinya Prancis melaksanakan lockdown nasional. 

Dilaporkan AP, Kamis (1/4), mulai pekan depan, sekolah-sekolah di Prancis akan kembali tutup. Pada Sabtu (3/4), pembatasan travel juga mulai diterapkan selama sebulan. 

Penutupan sekolah ini bertepatan dengan liburan. Pada Senin depan (5/3), murid-murid akan sekolah virtual selama seminggu, lalu akan libur Paskah pada dua minggu setelahnya.

Jam malam (curfew) akan berlaku di seluruh Prancis pada pukul tujuh malam sampai enam pagi. Toko-toko non-esensial akan diminta tutup. 

Warga boleh keluar rumah, namun dengan jarak 10 kilometer. WFH secara sistematis juga kembal dilakukan. 

"Virusnya terus menyebar, itu masih menyebar luas hingga hari ini" ujar Presiden Macron yang turut menekan pentingnya vaksinasi.

Infografis COVID-19:

Infografis Stok Vaksin Covid-19 di Indonesia Menipis. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Stok Vaksin Covid-19 di Indonesia Menipis. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya