Liputan6.com, Seoul - Program vaksinasi COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) berpotensi macet karena ada keterlambatan vaksin AstraZeneca. Padahal, Korsel ingin mencapai herd immunity pada November 2021.
Dilaporkan Yonhap, Kamis (1/4/2021), Korsel harusnya mendapat 690 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari fasilitas COVAX. Ternyata, pengirimannya mundur hingga pekan ketiga April 2021.
Advertisement
Baca Juga
Nasib Korsel mirip dengan Indonesia yang mengalami keterlambatan pasokan AstraZeneca dari India.
Di Korsel, penundaan terjadi sebab pemerintah di Uni Eropa memutuskan untuk mempercepat vaksinasi kepada masyarakat usia 65 tahun ke atas setelah BPOM Uni Eropa menyebut AstraZeneca aman.
Tak hanya itu, jumlah yang dikirim juga berkurang menjadi 432 ribu dosis saja akibat ada penundaan produksi dari pemanufaktur.
Otoritas Korsel berkata mereka juga menunggu 7 juta dosis vaksin AstraZeneca yang dikirim melalui kontrak dengan pihak perusahaan. Jutaan vaksin itu akan tiba pada Mei hingga Juni mendatang, meski diusahakan lebih cepat.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Vaksi Pfizer Batch Kedua
Vaksin Pfizer batch kedua telah tiba di Korea Selatan. Vaksin itu diperuntukan bagi 250 ribu masyarakat umum berusia 75 tahun ke atas dan kelompok rentan lainnya.
Vaksin Pfizer itu bukan hasil COVAX, melainkan kontrak langsung antara perusahaan dan pemerintah Korsel. Kontraknya mencapai vaksin untuk 13 juta orang.
Sekitar 3,6 juta lansia berusia 75 tahun ke atas akan divaksin dengan Pfizer pada Kamis ini.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, juga sudah divaksinasi dengan AstraZeneca. Saat ini, mayoritas warga Korsel menggunakan AstraZeneca.
Advertisement