Joe Biden Berduka Atas Tewasnya Polisi dalam Serangan di Gedung Capitol AS

Presiden AS Joe Biden menyampaikan duka yang mendalam terkait penyerangan terhadap dua petugas polisi di dekat gedung Capitol.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Apr 2021, 10:02 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2021, 10:02 WIB
Joe Biden, calon presiden AS penantang Donald Trump pada pemilu November 2020 mendatang.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden, bersama ibu negara Jill Biden menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga William Evans, polisi yang tewas dalam penyerangan di Gedung Capitol pada Jumat (2/4).

"Jill dan saya sangat sedih mengetahui terjadinya penyerangan di sebuah pos pemeriksaan keamanan di halaman Capitol AS," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Sabtu (3/4/2021).

Para pejabat tinggi AS juga menyampaikan bahwa mereka terkejut atas terjadinya serangan itu dan turut berduka atas meninggalnya Evans.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Capitol.

Pelosi juga menyebut Evans sebagai "seorang martir bagi demokrasi kami," setelah kematiannya dalam insiden tersebut.

"Anggota Kongres, staf dan pekerja Capitol, dan semua orang Amerika, bersatu untuk menghargai keberanian Polisi Capitol AS," tutur Pelosi.

Biden juga melakukan pengibaran bendera setengah tiang bendera di Gedung Putih.

"Kami tahu betapa sulitnya saat ini bagi Capitol, semua orang yang bekerja di sana, dan mereka yang melindunginya," ujar Biden.

Saksikan Video Berikut Ini:

Serangan di Gedung Capitol AS Tewaskan 1 Orang, 2 Terluka

Situasi Capitol Hill usai penyerbuan pendukung Donald Trump
Petugas Kepolisian Capitol berjaga bersama pasukan Garda Nasional di belakang pagar pengendali kerumunan di sekitar Capitol Hill AS di Washington, Kamis (7/1/2021). Peristiwa penyerbuan di gedung Capitol Hill AS dilakukan oleh massa pendukung Donald Trump pada 6 Januari. (Brendan Smialowski/AFP)

Seorang petugas polisi Capitol AS tewas dan dua orang lainnya terluka pada Jumat (2/4) setelah sebuah kendaraan menabrak area keamanan dan penghalang di kompleks gedung di Washington.

Insiden itu membuat komplek gedung Capitol memberlakukan lockdown lagi kurang dari tiga bulan.

Polisi Capitol menembak mati pelaku setelah dia mencoba melompat keluar dari mobilnya dan menodong mereka dengan pisau, menurut Kepala Kepolisian setempat, Yogananda Pittman.

Media AS mengatakan bahwa para pejabat telah mengidentifikasi pelaku sebagai Noah Green, seorang pria berusia 25 tahun asal Indiana dan seorang penganut gerakan Black nationalist Nation of Islam movement.

Namun, Pittman mengatakan tidak adanya indikasi langsung motivasi atau arsip laporan polisi tentang Green.

"Tampaknya tidak ada kaitannya dengan terorisme, tapi jelas kami akan terus menyelidiki," kata Kepala Polisi Metropolitan Washington, Robert Contee.

Serangan itu datang dengan bekas luka yang masih mendalam dan keamanan ketat setelah serangan pada Januari 2021 di dalam dan di luar gedung Capitol oleh ratusan pendukung Donald Trump saat itu.

Pasukan Garda Nasional pun dikerahkan pada Jumat (2/4) dan staf di kompleks Capitol diperintahkan untuk menjauh dari jendela dan mencari perlindungan setelah peringatan terkait insiden tersebut tak lama setelah pukul 13:00 waktu setempat.

Saat Kongres sedang istirahat untuk liburan Paskah, para staf mendapati pesan teks yang memberi tahu mereka bahwa tidak ada yang bisa masuk atau meninggalkan gedung Capitol.

"Jika Anda berada di luar, cari perlindungan," kata pesan itu.

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya