Polisi Tembak Warga Kulit Hitam Kembali Terjadi di North Carolina AS

Aksi penembakan warga kulit hitam oleh polisi terjadi lagi di North Carolina AS.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Apr 2021, 17:39 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 08:32 WIB
Orang-orang berbicara dengan polisi selama protes di Elizabeth City, NC, setelah seorang deputi menembak mati seorang pria kulit hitam pada Rabu (21/4/2021).
Orang-orang berbicara dengan polisi selama protes di Elizabeth City, NC, setelah seorang deputi menembak mati seorang pria kulit hitam pada Rabu (21/4/2021). (AP/ Gary Broome)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang deputi polisi di Carolina Utara menembak dan membunuh seorang pria kulit hitam saat menjalani surat perintah penggeledahan, kata pihak berwenang.

Insiden penembakan ini pun memicu protes dari anggota masyarakat yang menuntut akuntabilitas penegakan hukum dan segera merilis rekaman kamera tubuh.

Mengutip Wall Street Journal, Jumat (23/4/2021), pihak berwenang tidak akan memberikan rincian penembakan itu tetapi seorang saksi mata mengatakan bahwa Andrew Brown Jr. ditembak ketika mencoba untuk pergi, dan para deputi menembaknya beberapa kali. 

Mobil itu tergelincir keluar dari halaman Brown dan akhirnya menabrak pohon, kata Demetria Williams, yang tinggal di jalan yang sama.

Williams mengatakan setelah mendengar satu tembakan, dia berlari keluar, di mana dia melihat tembakan lain ditembakkan ke mobil.

"Ketika mereka membuka pintu, dia sudah mati," kata Williams kepada Associated Press. 

"Dia terpuruk." 

Dia mengatakan petugas mencoba melakukan kompresi dada padanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Picu Unjuk Rasa

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Catatan pengadilan menunjukkan bahwa Brown yang berusia 42 tahun dan memiliki riwayat dakwaan obat-obatan terlarang dan tuduhan pelanggaran kepemilikan obat terlarang.

Lusinan orang berkumpul di lokasi penembakan di Elizabeth City, sebuah kotamadya sekitar 18.000 orang 170 mil timur laut Raleigh, di mana mereka mengungkapkan kemarahan mereka dan berkumpul di sekitar anggota keluarga Brown. 

Kerumunan besar kemudian berdiri di luar Balai Kota sementara Dewan Kota mengadakan pertemuan darurat.

Beberapa pengunjuk rasa memegang tanda bertuliskan "Black Lives Matter" dan "Berhenti membunuh orang kulit hitam yang tidak bersenjata." 

“Polisi tidak harus menembak kesayangan saya,” kata Martha McCullen, bibi dari Brown yang mengatakan dia membesarkannya setelah orang tuanya meninggal.  

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya