Liputan6.com, Jakarta - Seorang ilmuwan penasihat pemerintah memperingatkan akan kemungkinan munculnya gelombang ketiga COVID-19 di Inggris.Â
Prof Ravi Gupta, dari Universitas Cambridge, mengatakan meskipun kasus baru "relatif rendah", varian yang berasal dari India telah menyebabkan "pertumbuhan eksponensial". Dia mengatakan bahwa rencana pemerintah untuk mengakhiri pembatasan COVID-19 di Inggris pada 21 Juni harus ditunda. Demikian seperti melansir BBC, Senin (31/5/2021).Â
Advertisement
Sekretaris George Eustice mengatakan pemerintah tidak dapat mengesampingkan penundaan pelonggaran lockdown yang direncanakan.
Pada Minggu 30 Mei, Inggris melaporkan lebih dari 3.000 infeksi COVID-19 baru untuk hari kelima berturut-turut.
Sebelumnya, Inggris belum melampaui angka tersebut sejak 12 April.
Rasa Aman Palsu
Prof Gupta berkata: "Ya, telah terjadi pertumbuhan eksponensial dalam jumlah kasus baru dan setidaknya tiga perempat dari mereka adalah yang baru (Varian India)."
"Tentu saja jumlah kasus relatif rendah saat ini - semua gelombang dimulai dengan jumlah kasus yang sedikit dan kemudian menjadi eksplosif, jadi kuncinya di sini adalah apa yang kita lihat di sini adalah tanda-tanda gelombang awal."
Namun, dia mengatakan dengan banyaknya jumlah orang yang telah divaksinasi di Inggris berarti gelombang ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul daripada yang sebelumnya.
"Mungkin ada rasa aman yang palsu untuk beberapa waktu, dan itu pun menjadi perhatian kami."
Advertisement