Diplomat Tiongkok Sebut AS Tak Pantas Komentari Laut China Selatan

Diplomat China berkata Amerika Serikat sebagai ancaman di Laut China Selatan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Agu 2021, 17:03 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2021, 17:03 WIB
FOTO: Kemeriahan Peringatan 100 Tahun Partai Komunis China
Anggota militer China tampil dalam segmen pertunjukan gala menjelang peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Beijing, China, 28 Juni 2021. Partai Komunis China akan merayakan HUT ke-100 pada 1 Juli 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, New York City - Media pemerintah China menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai ancaman bagi kedamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Komentar dari China muncul setelah AS mengirim kapal dan pesawat militer ke area laut tersebut.

China menilai langkah AS sebagai provokasi.

Diplomat China di PBB, Dai Bing, menyebut AS tidak punya kualifikasi untuk membuat komentar-komentar terkait isu Laut China Selatan, demikian laporan Global Times, Selasa (10/8/2021).

Dai Bing juga menuding AS berusaha membuat pertikaian di negara-negara kawasan. China menyorot kapal USS Benfold milik AS secara ilegal melanggar perairan wilayah China, yakni Xisha.

Lebih lanjut, China berkata AS tak bergabung di konvensi hukum laut interasional (UNCLOS), tetapi mengintervensi isu ini.

"Negara itu tak punya kredibilitas pada isu-isu maritim," ujar Dai Bing.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


China Juga Tolak Hasil Putusan Internasional

Ilustrasi bendera Republik Rakyat China (AP/Mark Schiefelbein)
Ilustrasi bendera Republik Rakyat China (AP/Mark Schiefelbein)

Pihak China dan AS mendebatkan isu ini di Dewan Keamanan PBB. China menuduh keterlibatan AS bersifat politik.

Dai Bing berkata China menentang argumen-argumen AS di Dewan Keamanan PBB yang dianggap bukan tempat yang tepat untuk membahas isu ini.

Ia juga membawa-bawa ASEAN dengan berkata China dan ASEAN mempertahankan stabilitas di Laut China Selatan, dan semua negara menikmati kebebasan bernavigasi dan penerbangan berdasarkan hukum internasional.

Sebetulnya, Mahkamah Arbitrase telah memutuskan bahwa klaim China di Laut China Selatan tidaklah legal. Perkara ini dibawa Filipina ke dunia internasional dan dimenangkan Filipina.

China lantas menolak putusan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya