Liputan6.com, Tel Aviv - Israel menjamu kepala Badan Intelijen Pusat AS (CIA), William Burns untuk perbincangan yang berfokus pada Iran, dilansir dari The Time of Israel, Jumat (13/08/2021).
Pembicaran itu juga membahas tentang Yerusalem yang dilaporkan berusaha mencegah pemulihan hubungan Amerika Serikat dengan Teheran dengan menghadirkan presiden baru Iran.
Baca Juga
Situs berita Walla melaporkan bahwa Burns berencana untuk bertemu Perdana Menteri Naftali Bennett, kepala badan mata-mata Mossad David Barnea dan tokoh intelijen senior lainnya.
Advertisement
Dalam pertemuan, pejabat Mossad memberi Burns informasi terkait Presiden Iran Ebrahim Raisi sebagai orang yang tidak dapat dipercaya dan tidak mampu menegosiasikan kesepakatan nuklir baru atau berpegang teguh pada komitmennya.
Barnea memberi Burns berkas tentang Raisi yang menggambarkannya sebagai orang yang sangat ekstrem, kejam, korup, dan tidak stabil, lapor berita Channel 12.
Menurut saluran tersebut, Barnea memberi Burns berkas tentang Raisi yang menggambarkannya sebagai orang yang sangat ekstrem, kejam, korup, dan tidak stabil.
"Mossad menggambarkannya sebagai seseorang dengan gangguan mental," klaim saluran itu dalam laporan tanpa sumber.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rekam Jejak Ebrahim Raisi
Raisi, Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei merupakan mantan kepala peradilan garis keras, telat dituduh memerintahkan eksekusi ribuan tahanan menjelang akhir perang Iran-Irak pada tahun 1988.
Burns, seorang diplomat karir, memainkan peran kunci dalam pemulihan hubungan AS dengan Iran yang mengarah pada kesepakatan antara Iran dan negara-negara besar.
Presiden AS Joe Biden sudah berusaha untuk bergabung kembali pada pakta tersebut setelah sebelumnya mantan Presiden Donald Trump mengundurkan diri pada 2018. Namun, Israel menentang kesepakatan itu dan para pejabat telah mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekan AS mengenai negoisasi nuklir.
Advertisement
Iran Diduga Menabrak Kapal Tanker Israel
Bulan lalu, MT Mercer Street, sebuah kapal tanker produk minyak yang dioperasikan oleh maritim Zodiac yang dikendalikan Israel, ditabrak oleh pesawat tak berawak di lepas pantai Oman, menewaskan dua anggota awak - seorang warga Inggris dan seorang Rumania.
Para menteri luar negeri G7 pada Jumat 6 Agustus menuding kesalahan atas serangan di Iran, ketika militer AS merilis temuan penyelidikan yang menuduh pesawat tak berawak itu dibuat di republik Islam itu.
Namun, Iran membantah tuduhan itu. Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan bahwa Iran merupakan ancaman terbesar bagi perdamaian di Kawasan tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperbarui sumpah untuk menghukum Iran karena diduga menyerang kapal tanker itu, dengan mengatakan dunia tidak dapat membiarkan “kekebalan hukum”.
Reporter: Cindy Damara