Liputan6.com, Stockholm - Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven pada Minggu (22/8) menyatakan bahwa ia akan mengundurkan diri pada November 2021 sebagai pemimpin partai dan perdana menteri.
Pengumuman tak terduga oleh pemimpin Partai Sosial Demokrat ini dibuat selama pidato musim panas tahunannya, demikian dikutip dari laman Xinhua, Senin (23/8/2021).
Baca Juga
"Saya telah menjadi ketua partai selama sepuluh tahun, dan perdana menteri selama tujuh tahun," kata PM Swedia itu seperti dikutip oleh media lokal.
Advertisement
"Tetapi semuanya memiliki akhir, dan saya ingin memberikan Swedia sebagai pengganti saya dalam kondisi terbaik."
Pada Juli 2021, Lofven menjadi perdana menteri untuk masa jabatan ketiga berturut-turut tak lama setelah menjadi perdana menteri Swedia pertama yang dipaksa mengundurkan diri menyusul mosi tidak percaya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lanjutkan Sisa Masa Jabatan
Menyusul pengumumannya yang tak terduga pada Minggu (22/8), dia mengatakan kepada Televisi Swedia bahwa sampai saat ini dia akan melanjutkan sisa periode sebagai mandat.
Dia mengatakan keputusannya dimaksudkan untuk memberi partainya peluang yang lebih baik dalam pemilihan umum berikutnya yang dijadwalkan pada September 2022.
Belum jelas siapa yang akan menggantikan Lofven.
Advertisement