Gaza Bakal Bangun Bertahap 1.800 Rumah Rusak Akibat Konflik Mei

Kerusakan akibat konflik Israel dan Kelompok Hamas di Gaza akan dibangun kembali.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2021, 17:01 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2021, 17:01 WIB
FOTO: Israel Lancarkan Serangan Udara Terhadap Gaza
Bola api muncul setelah serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza, Palestina, Senin (13/9/2021). Serangan terbaru Israel atas Jalur Gaza dilakukan diklaim sebagai tanggapan atas tembakan roket Palestina ke wilayah Israel. (SAID KHATIB/AFP)

Liputan6.com, Gaza - Rekonstruksi rumah-rumah di Gaza yang hancur atau rusak dalam konflik Mei antara Israel dan Hamas akan dimulai pada minggu pertama Oktober menggunakan bantuan dari Qatar, kata seorang pejabat senior perumahan Palestina pada 26 September.

Pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan serangan udara Israel menghancurkan sekitar 2.200 rumah di daerah kantong itu selama konflik 11 hari dan merusak 37.000 lainnya. Beberapa rumah di Israel dirusak oleh roket yang diluncurkan oleh organisasi Islam Hamas dan kelompok militan Gaza lainnya.

Sekitar 1.800 rumah yang hancur atau rusak akan dibangun kembali pada tahap pertama pekerjaan, menurut Naji Sarhan, kata wakil menteri Gaza untuk perumahan dan pekerjaan umum, seperti dikutip dari Malay Mail, Senin (27/09/2021).

Dia mengatakan bahwa Israel telah mencabut beberapa pembatasan pada baja dan semen yang memasuki wilayah itu dalam beberapa hari terakhir.

Pekan lalu, Mesir mulai memperbaiki jalan pesisir utama Gaza, bagian dari rencana yang lebih luas untuk mengubah infrastruktur Gaza.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Qatar dan Mesir Janjikan Rp 7,1 Triliun untuk Rekronstruksi

FOTO: Setelah Gencatan Senjata Hamas dan Israel
Seorang pria Palestina berdoa di samping puing-puing rumah keluarganya yang hancur karena serangan udara Israel di Beit Lahia, Jalur Gaza, Jumat (4/6/2021). Gencatan senjata yang mengakhiri perang 11 hari antara Hamas dan Israel telah lama dilakukan. (AP Photo/Felipe Dana)

Para pejabat Palestina mengatakan 250 orang, termasuk 66 anak-anak, tewas oleh serangan udara Israel di Gaza. Sementara itu, para pejabat Israel mengatakan 13 orang, termasuk 2 anak-anak, tewas di Israel oleh roket-roket militan.

Setelah gencatan senjata 21 Mei, yang dimediasi oleh Mesir, akses ke dana dan bahan rekonstruksi telah menjadi tuntutan utama Hamas. Israel membatasi bahan bangunan yang memasuki wilayah itu, dengan mengatakan Hamas menggunakannya untuk membuat senjata untuk melancarkan serangan.

Namun, menyusul kesepakatan dengan PBB dan Qatar, Israel mengizinkan sekitar US$20 juta atau setara Rp 285 miliar bantuan dari negara Teluk itu untuk memasuki Gaza bulan ini. Pencairan itu akan diikuti oleh US$50 juta atau Rp 20712,9 miliar dari dana Qatar yang dialokasikan untuk membangun kembali rumah, kata Naji Sarhan.

Para pejabat Gaza memperkirakan akan dibutuhkan US$479 juta atau sekisar Rp 6,8 triliun untuk membangun kembali rumah-rumah dan infrastruktur yang rusak dalam pertempuran Mei. Qatar dan Mesir masing-masing menjanjikan $500 juta atau Rp 7,1 triliun untuk rekonstruksi Gaza. 

 

Reporter: Cindy Damara 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya