Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara (Korut) telah memulihkan jalur komunikasi dengan Korea Selatan (Korsel), beberapa bulan setelah hotline lintas batas terputus.
Langkah tersebut, seperti dilaporkan BBC, Senin (4/10/2021), dilakukan beberapa hari setelah pemimpin Korut, Kim Jong-un mengatakan bersedia untuk memulihkan komunikasi sebagai simbol perdamaian bersyarat.
Baca Juga
Namun, Pyongyang juga mengatakan pemulihan hubungan mereka tergantung pada "sikap otoritas Korea Selatan".
Advertisement
Pada Senin pagi, kementerian unifikasi Korea Selatan mengatakan para pejabat dari kedua Korea melakukan panggilan telepon pertama mereka sejak Agustus.
"Dengan pemulihan jalur komunikasi Selatan-Utara, pemerintah mengevaluasi bahwa landasan untuk memulihkan hubungan antar-Korea telah disediakan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Korut baru-baru ini meningkatkan uji coba militernya. Telah menembakkan empat rudal dalam waktu kurang dari sebulan - sebuah tanda bahwa negara tersebut tidak berniat memperlambat pengembangan senjatanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jaringan Komunikasi Terputus Beberapa Kali
Hotline komunikasi antara kedua belah pihak (Korut-Korsel) telah terputus - dan dipulihkan - beberapa kali.
Pada tahun 2020, setelah pertemuan puncak yang gagal antara Utara dan Selatan, Pyongyang meledakkan kantor perbatasan antar-Korea yang telah dibangun untuk meningkatkan komunikasi.
Pada tahun yang sama, Korea Utara memutuskan semua jalur komunikasi dengan Selatan, termasuk hotline antara kedua pemimpin dan saluran komunikasi militer setelah ketegangan memburuk.
Hotline sempat dipulihkan pada Agustus ini, tetapi terputus lagi setelah Korea Selatan berpartisipasi dalam latihan militer bersama dengan AS.
Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang, karena hingga kini tidak tercapai kesepakatan damai ketika Perang Korea berakhir pada tahun 1953.
Advertisement