Liputan6.com, Nairobi - Agnes Tirop atlet lari Kenya pemenang olimpiade ditemukan tewas dengan luka tikam. Polisi kemudian memburu suaminya yang menghilang, menjadikannya tersangka utama.
Tak berapa lama, polisi Kenya mengatakan mereka telah menangkap suami dari pelari jarak jauh Agnes Tirop, peraih medali perunggu kejuaraan dunia dua kali yang ditemukan tewas di rumahnya.
Agnes Tirop yang berusia 25 tahun, yang mewakili Kenya di nomor 5.000 meter di Olimpiade Tokyo, ditikam di leher dengan pisau. Polisi mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menangkap Emmanuel Rotich di kota pesisir Mombasa, beberapa jam setelah memohon padanya untuk menyerah.
Advertisement
"Tersangka telah ditangkap hari Kamis 14 Oktober dan ditahan di kantor polisi Changamwe," Tom Makori, komandan polisi sub-county untuk Keiyo North, mengatakan kepada Reuters. "Saya dapat mengonfirmasi sekarang bahwa kami memiliki tersangka utama dalam tahanan kami."
Detik-Detik Penangkapan Suami Agnes Tirop
Direktorat Investigasi Kriminal mengatakan di Twitter bahwa Rotich ditangkap setelah menabrakkan mobilnya ke truk, mengatakan bahwa dia mencoba melarikan diri dari negara itu.
"Tersangka saat ini sedang diperiksa oleh detektif di kantor polisi Changamwe, untuk rincian lebih lanjut tentang pembunuhan itu, sebelum diadili untuk menjawab tuduhan pembunuhan," kata direktorat tersebut.
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, telah meminta penyelidikan cepat atas kematian Tirop.
Bulan lalu di Jerman Agnes Tirop memecahkan rekor dunia 10 km khusus putri, melewati batas dalam waktu 30:01 untuk memangkas 28 detik dari rekor sebelumnya, yang dibuat oleh Asmae Leghzaoui dari Maroko pada 2002.
Pada awal Oktober, Tirop menempati posisi kedua dalam lomba Giants Geneva 10K. Dia mengklaim medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2017 dan 2019 di 10.000 meter, dan memenangkan World Cross Country Championships 2015.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dunia Atletik Kehilangan
"Dunia atletik telah kehilangan salah satu bintang mudanya yang paling cemerlang dalam situasi yang paling tragis," kata presiden World Athletics, Sebastian Coe, dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, memposting di akun Twitter Olimpiade: “Saya sangat terkejut dengan kematian tragis Agnes Tirop, seorang talenta muda dan cerdas. Penampilannya di Tokyo 2020 memberi harapan dan inspirasi bagi banyak orang.”
Tayangan televisi yang diperoleh Reuters menunjukkan teman-teman dan kerabat Tirop yang putus asa meninggalkan kediamannya, sementara polisi menggunakan pembatas untuk menjauhkan orang lain yang datang menanyakan apa yang terjadi.
"Gadis itu sangat periang, bahkan kami pergi bersamanya ke Nairobi pada hari kami pulang dari Tokyo," kata Milka Chemwos, perwakilan dari Atletik Kenya.
Advertisement