Liputan6.com, Aarhus - Media Singapura hingga ESPN menyorot kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020. Ini adalah kemenangan tim badminton Indonesia di ajang tersebut setelah sekian lama.
Performa Jonatan Christie terutama menjadi sorotan.
"Christie bermain semakin dan semakin baik selama turnamen," tulis situs Badminton Europe, dikutip Senin (18/10/2021).
Advertisement
"Dan pada Minggu, ia mengambil tempat di buku sejarah badminton. Christie memenangkan pertandingan penentu melawan Li Shi Feng dengan 21-14 sehingga meraih gelar Thomas Cup dalam 19 tahun."
The Straits Times menulis headline Indonesia dominate China to claim Thomas Cup trophy (Indonesia mendominasi China untuk mengklaim piala Thomas Cup).
Media Singapura itu menyebut kemenangan ini mengakhiri rasa kecewa Indonesia.
"Hampir dua dekate rasa sakit dan kekecewaan akhirnya berakhir pada Minggu (17 Oktober) bagi badminton Indonesia sebagaimana tim putra meraih Thomas Cup, mengalahkan rival-rival ganas dan juara bertahan China dengan skor 3-0 dalam final yang menegangkan tapi akhirnya dikuasai satu pihak," tulis The Straits Times.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemenangan Impresif
ESPN menyorot Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto yang disebut "tak menghadapi masalah nyata" saat menghadapi He Jitin dan Zhou Haodong. Pasangan Indonesia menang dua set sekaligus.
Aksi Jonatan Christie yang melengkapi kemenangan Indonesia juga disorot.
Kemenangan Indonesia di Thomas Cup juga dianggap melengkapi prestasi badminton Indonesia setelah pasangan ganda putri membawa pulang emas.
"Kemenangan di Thomas Cup menandakan beberapa bulan yang impresif bagi badminton Indonesia setelah Tokyo Games di musim panas saat pasangan ganda putri Greysia Polii dan Rahayu memenangkan emas pertama negara itu di ajang tersebut," tulis ESPN.
Advertisement
Pujian Puan Maharani
Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan apresiasi atas keberhasilan tim bulu tangkis putra Indonesia memboyong Piala Thomas Cup 2020. Menurutnya, prestasi ini sangat membanggakan dan menjadi momen kebangkitan bulu tangkis Indonesia.
“Beberapa waktu lalu, tim ganda putri bulu tangkis berhasil memperoleh emas Olimpiade pertama sepanjang sejarah Indonesia. Kini trofi Thomas Cup juga bisa kembali setelah 19 tahun lamanya. Tahun ini betul-betul momen kebangkitan bulu tangkis Indonesia,” kata Puan, Senin (18/10/2021).
Puan meminta pemerintah lebih memberikan perhatian kepada olahraga bulu tangkis baik dari sisi pembinaan dan anggaran. Sebab bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang sangat berpotensi menyumbangkan banyak prestasi untuk Indonesia.
“Pemerintah harus terus memberi perhatian terhadap pembinaan bulu tangkis agar tradisi emas bulu tangkis, khususnya Olimpiade dan Thomas Cup oleh Indonesia terus dipertahankan,” kata Puan.
Merah Putih Tak Berkibar
Bendera Merah Putih gagal berkibar menyusul kesuksesan Indonesia menjuarai Thomas Cup 2020. Sebagai gantinya hadir bendera PBSI selaku induk bulu tangkis di Tanah Air. Namun, Indonesia Raya tetap berkumandang.
Hal ini terjadi karena Indonesia terkena sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA) yang efektif per 7 Oktober lalu. Indonesia dilarang mengibarkan bendera negara, kecuali dalam ajang Olimpiade, dalam turnamen internasional. Hukuman tersebut datang dari Badan Antidoping Dunia (WADA)
Selain pengibaran bendera, Indonesia juga tidak bakal dianugehrahkan status tuan rumah kejuaraan level regional, kontinental, dan dunia selama masa penangguhan.
Selain itu, perwakilan Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) juga dilarang duduk sebagai anggota dewan di komite sampai status sanksi dipulihkan, atau minimal menjalani masa penangguhan selama satu tahun.
Advertisement