FW de Klerk Meninggal, Sosok Presiden Kulit Putih Terakhir di Afrika Selatan

FW de Klerk, presiden yang mengakhiri apartheid di Afrika Selatan telah meninggal dunia pada usia 85 tahun.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Nov 2021, 10:04 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 09:30 WIB
Nelson Mandela (kiri) bersama dengan FW de Klerk (kanan), mantan presiden kulit putih Afrika Selatan.
Nelson Mandela (kiri) bersama dengan FW de Klerk (kanan), mantan presiden kulit putih Afrika Selatan. (AP)

Liputan6.com, Johannesburg - Presiden kulit putih terakhir Afrika Selatan FW de Klerk meninggal pada Kamis 11 November 2021 dalam usia 85 tahun, setelah membantu mengarahkan negara menuju demokrasi sementara tidak pernah sepenuhnya mengakui kengerian masa lalu apartheid.

FW de Klerk meninggal di rumahnya pada Kamis pagi setelah berjuang melawan kanker, kata yayasannya dalam sebuah pernyataan. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (12/11/2021).

De Klerk membebaskan Nelson Mandela dari penjara, melarang partai politik, dan kemudian berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan ikon anti-apartheid.

Namun dia tidak pernah menemukan tempat di Afrika Selatan yang demokratis, dan dilihat sebagai pembela atas penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh rezim segregasi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ajukan Permohonan Maaf

Ilustrasi bendera negara Afrika Selatan
Ilustrasi bendera negara Afrika Selatan. (Photo by Den Harrson on Unsplash)

Kesaksiannya telah dituntut dalam beberapa kasus saat ini untuk mencari jawaban atas kekejaman masa lalu.

Namun secara mengejutkan, dia mengajukan permintaan maaf - dalam pesan video anumerta.

"Saya tanpa syarat meminta maaf atas rasa sakit dan luka serta penghinaan dan kerusakan yang telah dilakukan apartheid terhadap orang kulit hitam, cokelat, dan India di Afrika Selatan," katanya dalam video yang dirilis oleh yayasannya.

Yayasan Nelson Mandela menangkap sentimen banyak orang, dengan mengatakan: "Warisan De Klerk sangat besar. Ini juga tidak merata, sesuatu yang harus diperhitungkan oleh orang Afrika Selatan saat ini."

Presiden Cyril Ramaphosa mencatat bahwa De Klerk "memainkan peran penting dalam transisi kita menuju demokrasi."

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, salah satu dari sedikit pemimpin asing yang segera menyampaikan belasungkawa, memuji "keberanian dan realisme yang kuat dari De Klerk dalam melakukan apa yang benar-benar benar dan menjadikan Afrika Selatan negara yang lebih baik."


Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker:

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya