Liputan6.com, Washington D.C - Sebuah badan pengawas pemerintah AS mengatakan NASA gagal memperkirakan secara akurat biaya pengembalian astronot ke bulan dan memperkirakan badan antariksa itu kemungkinan tidak akan menyelesaikan misi sampai "paling cepat tahun 2026."
Pekan lalu, NASA memperpanjang tanggal targetnya hingga 2025 paling awal dalam program Artemis, sebuah inisiatif yang diluncurkan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump dengan tujuan awal untuk mengembalikan manusia ke permukaan bulan pada tahun 2024. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga
Inspektur jenderal NASA mengatakan pihaknya menyatakan bahwa NASA "tidak memiliki perkiraan biaya yang komprehensif dan akurat yang memperhitungkan semua biaya program Artemis." Artemis dimaksudkan sebagai batu loncatan menuju tujuan yang lebih besar yaitu mengirim astronot ke Mars.
Advertisement
Laporan tersebut menemukan NASA menggunakan perkiraan kasar untuk tiga misi pertama "yang tidak termasuk US$25 miliar untuk kegiatan utama yang terkait dengan misi yang direncanakan di luar Artemis III".
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penghitungan Biaya
NASA kemungkinan akan menghabiskan US$93 miliar untuk program tersebut hingga tahun 2025 dan menghadapi biaya per peluncuran sebesar US$4,1 miliar untuk setidaknya empat misi Artemis pertamanya.
Dalam tanggapan tertulis, NASA mengatakan telah merestrukturisasi organisasi Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia untuk memastikan manajemen yang efektif dan setuju bahwa mereka harus mencari "target pengurangan biaya yang terukur" untuk Pengembangan Sistem Eksplorasi.
Administrator NASA Bill Nelson mengutip penundaan dari perselisihan hukum atas kontrak dengan SpaceX Elon Musk untuk membangun kendaraan pendaratan bulan Artemis sebagai alasan utama untuk memperpanjang tanggal target.
Advertisement