Liputan6.com, Jakarta Penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk anak-anak yang berusia 5 hingga 11 tahun akhirnya mendapat lampu hijau dari regulator obat Uni Eropa, pada Kamis 25 November 2021. Langkah ini dinilai dapat membuka jalan bagi mereka untuk diberi suntikan pertama di saat kawasan tersebut berjuang mengatasi lonjakan infeksi COVID-19.
Perusahaan itu mengatakan vaksin mereka menunjukkan kemanjuran 90,7 persen untuk melawan Virus Corona COVID-19, dalam uji klinis pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Vaksin Pfizer-BioNTech telah disetujui untuk digunakan oleh Uni Eropa pada remaja berusia antara 12 dan 17 tahun sejak Mei lalu. Persetujuan akhir berada di tangan Komisi Eropa, tetapi badan itu biasanya mengikuti rekomendasi EMA.
Vaksin COVID-19 yang disebut Comirnaty itu akan diberikan dalam dua dosis 10 mikrogram dengan selang waktu tiga minggu sebagai suntikan di lengan atas, sesuai rekomendasi European Medicines Agency (EMA). Dosis dewasa sendiri mengandung 30 mikrogram.
"Manfaat Comirnaty pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun lebih besar daripada risikonya, terutama pada mereka yang memiliki kondisi yang meningkatkan risiko menderita COVID-19 yang parah," kata EMA seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (26/11/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Uni Eropa Ikut Jejak Sejumlah Negara Sebelumnya
Belum jelas kapan negara-negara dapat mulai meluncurkan penggunaan vaksin di antara anak-anak yang lebih muda. Awal pekan ini, menteri kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan bahwa pengiriman vaksin versi pediatri dengan dosis rendah di seluruh Uni Eropa baru akan dimulai pada 20 Desember mendatang.
Uni Eropa bergabung dengan semakin banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Israel, China, dan Arab Saudi, yang telah mengizinkan vaksin untuk anak-anak dalam kelompok usia 5-11 tahun dan lebih muda.
Advertisement