Pakar Prediksi 'Muntahan' Plasma Matahari yang Bisa Picu Badai Geomagnetik di Bumi

Badai geomagnetik kecil bisa menghantam Bumi setelah Matahari meludahkan plasma, kata para ahli.

oleh Hariz Barak diperbarui 27 Nov 2021, 20:35 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2021, 20:35 WIB
Badai Matahari 2012
Badai Matahari 2012 (NASA)

Liputan6.com, London - Badai geomagnetik kecil bisa menghantam Bumi setelah Matahari meludahkan plasma, kata para ahli.

Badai kecil dapat mempengaruhi beberapa peralatan di Bumi serta membuat aurora terlihat di beberapa tempat utara, kata para ahli sebagaimana diwartakan the Independent, dikutip pada Sabtu (27/11/2021).

Ejeksi massa koronal (coronal mass ejection atau CME) yang dilepaskan oleh Matahari diperkirakan akan mengguyur medan magnet Bumi, para ahli memperingatkan.

Tetapi tidak ada alasan untuk khawatir, meskipun ada beberapa laporan yang menunjukkan ada alasan untuk khawatir, dan efek apa pun cenderung sangat terbatas.

 

Berdampak ke Bumi pada Akhir Pekan di Akhir November 2021

Matahari
Foto 3D matahari. (NASA)

Badan meteorologi Inggris (MET) mengatakan bahwa CME mungkin akan tiba pada Sabtu atau lebih awal pada hari Minggu.

Diperkirakan ada kemungkinan 30 persen bahwa itu akan menyebabkan badai kelas kecil atau G1, yang mungkin akan mencapai puncaknya pada hari Minggu, katanya.

Badai geomagnetik digolongkan pada skala yang dimulai dengan G1 dan naik dari sana, dengan G2 dua kali lebih kuat dari G1, dan seterusnya.

Badai kelas G1 dapat menyebabkan fluktuasi kecil di jaringan listrik, beberapa efek pada satelit serta kemungkinan aurora.

Mungkin ada beberapa aktivitas geomagnetik lebih dari yang diharapkan jika ada "lubang koronal" kedua yang mulai berlaku pada saat yang sama,

Kantor Met memperingatkan. Tidak jelas seberapa besar kemungkinan itu dan kapan itu mungkin tiba, tetapi jelas bahwa efeknya hanya akan kecil, katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya