2 Desember 1954: Amerika Serikat Berjanji Bela Nasionalis China

Amerika Serikat dan China menandatangani pakta keamanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2021, 06:00 WIB
Ilsutrasi bendera China dan Amerika Serikat (AP/Andy Wong)
Ilsutrasi bendera China dan Amerika Serikat (AP/Andy Wong)

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat, Dwight Eisenhower telah mengumumkan penandatanganan pakta keamanan bersama dengan Pemerintah Nasionalis China.

Menteri Luar Negeri AS kala itu, John Foster Dulles menyimpulkan perjanjian dengan menteri luar negeri China, George Yeh untuk pertahanan pulau Formosa (Taiwan) dan Pescadores.

Pada konferensi pers, John menjelaskan bahwa setiap serangan di dua pulau dari daratan akan mengakibatkan keadaan perang dengan Komunis China, seperti dilansir dari BBC, Kamis (2/12/2021)

Ketika ditanya apakah AS akan membalas jika Formosa diserang, John menjawab: "Itu akan menjadi hasil yang mungkin. Harus ada kebebasan tertentu bagi pasukan bergerak untuk membalas di tempat yang mereka pilih sendiri, meskipun, ini tidak berarti perang umum dan penggunaan bom atom."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Negoisasi Berlangsung Berbulan-bulan

Presiden ke-34 AS, Dwight D. Eisenhower (Whitehouse.gov).
Presiden ke-34 AS, Dwight D. Eisenhower (Whitehouse.gov).

Negosiasi untuk pakta pertahanan antara Amerika Serikat dan kepala Pemerintah Nasionalis China, Chiang Kai-Shek, telah berlangsung selama berbulan-bulan, tetapi tidak ada indikasi bahwa perjanjian itu akan selesai begitu cepat.

Pengumuman resmi menteri luar negeri menyatakan bahwa pakta tersebut akan mengikuti pola perjanjian keamanan lainnya yang dibuat oleh AS di kawasan Pasifik.

Pakta ini, tambah pernyataan itu, akan menempa mata rantai lain dalam sistem keamanan kolektif, dan menyediakan kerangka penting untuk pertahanan Pasifik Barat melawan agresi komunis.

Kesepakatan itu muncul ketika 11 tentara Amerika dan dua warga sipil masih dipenjara di China.

Orang-orang Amerika itu ditangkap dan ditahan atas tuduhan spionase bulan lalu setelah pesawat mereka ditembak jatuh di atas zona tempur yang diakui Korea.

Presiden Eisenhower mengutuk pemenjaraan mereka sebagai benar-benar tidak dapat dipertahankan dan memperingatkan bahwa pelabuhan-pelabuhan China akan diblokade jika mereka tidak dibebaskan.

 

Reporter: Cindy Damara

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin?

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya