, Zagreb - Sah, Kroasia kini masuk daftar anggota kawasan Schengen. Para menteri dalam negeri Uni Eropa pada Kamis 9 Desember 2021 sepakat negara tersebut kini telah memenuhi kriteria sebagai anggota kawasan Schengen --sebuah langkah kunci menuju perjalanan bebas paspor.
Mengutip DW Indonesia, Jumat (10/12/2021), Kroasia yang merupakan anggota Uni Eropa terbaru menyatakan sangat ingin bergabung kawasan Schengen, dengan maksud memudahkan perjalanan bagi warganya, dengan tetap memastikan memenuhi standar berbagi informasi dengan polisi dan pengamanan di luar perbatasan.
Dalam sebuah pernyataan, Kroasia telah menyelesaikan semua persyaratan yang diperlukan untuk menjadi anggota Schengen.
Advertisement
Baca Juga
Menteri Dalam Negeri Slovenia, Ales Hojs memimpin pertemuan pada hari Kamis di Brussels. Setelah itu mengumumkan terobosan untuk tetangga selatannya.
"Saya pikir ini adalah saat yang tepat untuk memberi selamat kepada Kroasia dan berterima kasih kepada semua orang” yang telah "berkontribusi pada pencapaian penting ini," kata Ales Hojs.
"Namun, ini baru langkah pertama Kroasia memasuki wilayah Schengen. Saya yakin langkah-langkah lain akan menyusul secara berurutan. Dan ini akan bermanfaat terutama bagi warga Slovenia dan Kroasia karena perbatasan antara kita akan tidak ada lagi," tambah Ales Hojs.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sekilas Tentang Posisi Kroasia
Kroasia bergabung dengan Uni Eropa sejak tahun 2013, tetapi menjadi salah satu dari lima negara Uni Eropa yang belum bergabung dalam kawasan Schengen, sebuah zona perjalanan yang dibuat dalam perjanjian tahun 1985 yang ditandatangani di kota Schengen, Luksemburg.
Sementara 22 negara Uni Eropa dan non-anggota Uni Eropa seperti Islandia, Swiss, dan Norwegia telah menghapus kontrol perbatasan di dalam wilayah Schengen.
Beberapa negara anggota secara berkala menggunakan hak mereka untuk menangguhkan partisipasi dan menetapkan kembali hak pada setiap pemeriksaan kunjungan orang, sebagai langkah melawan ancaman seperti aktivitas teroris.
Advertisement