Sering Sebar Hoaks COVID-19, Anggota DPR AS Dicekal Twitter

Anggota DPR AS Marjorie Taylor Greene dicekal secara permanen oleh Twitter akibat hoaks COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Jan 2022, 19:58 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2022, 09:30 WIB
Veteran Amerika Serikat Antusias Jalani Vaksinasi COVID-19
Douglas Burden (kanan), veteran Korps Marinir AS, menerima vaksin Covid-19 Pfizer di klinik vaksinasi keliling Sistem Perawatan Kesehatan Puget Sound VA di Shelton, Washington, Kamis (4/3/2021). Veteran segala usia bisa mendapatkan vaksin COVID-19 di klinik Puget Sound VA. (AP Photo/Ted S. Warren)

Liputan6.com, Washington, DC - Twitter telah secara permanen mencekal akun milik anggota DPR AS, Marjorie Taylor Greene. Politisi dari negara bagian Georgia itu dinilai berkali-kali melanggar kebijakan misinformasi COVID-19.

Marjorie Taylor Greene adalah politisi yang kontroversial. Ini bukan pertama kalinya ia memicu kontroversi dengan pendapat-pendapatnya.

Berdasarkan laporan NPR, Senin (3/1/2022), Twitter berkata secara jelas memiliki aturan pencekalan permanen bagi orang yag berulang ulang.

Pada Sabtu lalu, Greene sempat membuat thread di Twitter tentang kebijakan kesehatan masyarakat selama pandemi. Ia mengkritik berbagai kebijakan-kebijakan tersebut.

Akun resmi Marjorie sebagai pejabat pemerintah masih aktif.

Usai dicekal akibat menyebar hoaks, ia merilis pernyataan resmi bahwa Twitter merupakan musuh Amerika Serikat.

"Twitter adalah musuk Amerika dan tak bisa menerima kebeneran," ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hoaks COVID-19 di Indonesia Sepanjang 2021

FOTO: Suasana Taman Impian Jaya Ancol pada Libur Tahun Baru 2022
Pengunjung liburan Tahun Baru di Pantai Ancol, Jakarta, Sabtu (1/1/2022). Memasuki libur akhir pekan awal Tahun Baru 2022, kawasan Taman Impian Jaya Ancol hanya buka dari jam 06.00-14.00 WIB, hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron. (merdeka.com/Imam Buhori)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan tindakan terhadap hoaks seputar Covid-19, sebagai upaya untuk meredam peredaran informasi palsu tentang penyakit tersebut.

Dikutip dari situs resmi Kominfo, Minggu (2/1), dalam sepanjang 2021 selama satu tahun sebanyak 5.161 hoaks telah dihapus dari 5.326 hoaks seputar Covid-19 yang tersebar di media sosial. 

Kominfo paling banyak menghapus hoaks seputar Covid-19 di Facebook mencapai 4.496 unggahan dari 4.625 sebaran. Terbanyak kedua, intansi tersebut menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Twitter sebanyak 561 unggahan dari 572 sebaran hoaks.

Hoaks seputar Covid-19 yang beredar di YouTube menjadi paling banyak ketiga yang dihapus Kominfo sebanyak 54 unggahan dari 55 sebaran hoaks yang disebar dari platform berbagi video tersebut.

Kominfo juga menghapus hoaks Covid-19 di Istagram, sebanyak 39 dari 49 sebaran unggahan hoaks Covid-19. Berikutnya adalah TikTok, sebanyak 11 unggahan hoaks seputar Covid-19 telah dihapus Kominfo dari 25 sebaran.

Sebaran hoaks seputar Covid-19 yang terus meningkat harus diwaspadai, agar kita tidak dirugikan karena mempercayai informasi palsu.

Cek Fakta Liputan6.com pun terus melakukan penelusuran informasi seputar Covid-19. Hasilnya sebagian informasi terbukti tersebut hoaks, simak kumpulan hoaks tersebut di sini.

Infografis COVID-19:

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya