Prediksi IHME: Pandemi COVID-19 Cepat Reda Berkat Masker

Pemakaian masker hingga 80 persen populasi diprediksi ampuh tekan penularan COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Jan 2022, 18:05 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 18:00 WIB
FOTO: Prancis Catat Rekor, 208 Ribu Kasus Baru COVID-19 Sehari
Pengunjung memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19 saat berjalan di pasar malam di Paris, Prancis, 29 Desember 2021. (AP Photo/Thibault Camus)

Liputan6.com, Jakarta - Prediksi Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) menunjukkan masker bisa mengurangi kasus COVID-19. Kondisi yang harus diikuti adalah warga yang memakai masker mencapai 80 persen.

Berdasarkan grafik IHME di situs healthdata.org, Senin (10/1/2021), kasus harian global bisa mencapai 80,7 juta. Angka milik IHME tinggi karena rumus mereka turut memprediksi infeksi di orang-orang yang tidak ikut tes COVID-19. 

Angka kasus COVID-19 diprediksi turun, seperti pada 14 Februari 2022 ketika kasus dipreidksi mencapai 42 juta per hari. Kasus diprediksi bisa lebih turun apabila pemakaian masker (garis hijau) dilanjukan.

Berikut grafiknya: 

Prediksi pandemi COVID-19 di IHME, dikutip 10 Januari 2022.Prediksi kasus di IHME tampak sedang naik karena kasus Omicron. Di negara-negara lain pun kasus posiif COVID-19 sedang naik, seperti di Amerika Serikat dan Turki. 

 

Menko Luhut Minta Pendatang dari Luar Negeri Tak Bawa Omicron

FOTO: Inggris Pangkas Durasi Isolasi Pasien COVID-19
Seorang pasien didorong menggunakan troli di luar Rumah Sakit Royal London, Inggris, 6 Januari 2022. Inggris memangkas waktu isolasi pasien COVID-19 dari 10 menjadi 7 hari karena kekurangan tenaga kesehatan akibat lonjakan kasus yang dipicu Omicron. (AP Photo/Matt Dunham)

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara tegas meminta masyarakat menahan diri untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Hal itu mengingat selama ini, sebaran kasus omicron Covid-19 didominasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). 

Pasca Rapat Terbatas terkait penanganan Covid-19 dengan Presiden Joko Widodo, antara lain meminta masyarakat tak perlu keluar negeri dalam dua minggu ke depan.

"Kalau bisa jangan dulu keluar negeri untuk dua minggu atau tiga minggu ke depan ini. Supaya mereda dulu di sana sehingga tak perlu datang kesini bawa penyakit. Itu membuat pekerjaan kita walau tadi tak terlaku berbahaya, kalau kena ramai-ramai jadi berbahaya juga," katanya dalam konferensi pers, Senin (10/1/2022).

Per hari ini, Indonesia disebutkan mengalami peningkatan kasus dengan dominasi dari PPLN.

"Kasus konfirmasi PPLN ini mendominasi proporsi kasus harian di Indonesia hingga menyebabkan kasus aktif dan perawatan pasien di Jawa-Bali yang lagi-lagi disebabkan pelaku perjalanan luar negeri," katanya.

"Pada 9 januari lalu misalnya di Jakarta ada 393 kasus yang terjadi, hampir 300 kasus dari luar negeri. Kami mohon teman-teman sekalian untuk tahan diri dulu untuk menahan dulu perjalanan ke luar negeri kalau tidak penting," imbuh Menko Luhut.

Infografis COVID-19:

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya