Vladimir Putin Akan Kunjungi China, Nonton Olimpiade Beijing hingga Bahas Gas

Presiden Rusia Vladimir Putin akan ikut nonton Olimpiade Musim Dingin di Beijing.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Feb 2022, 12:34 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 12:34 WIB
Venue Ski Olimpiade Beijing 2022 di Yanqing
Relawan bermain ski menuruni lereng di jalur menurun Pusat Ski Alpine Nasional menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di distrik Yanqing, 2 Februari 2022. Ini adalah venue ski Alpine pertama di China yang memenuhi standar Olimpiade dan salah satu tempat tersulit di dunia (Dimitar DILKOFF/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Rusia Vladimir Putin akan ikut menonton Olimpiade Musim di Beijing yang dimulai pekan ini. Vladimir Putin juga terkenal suka main olahraga hoki es yang turut dipertandingkan.

Kunjungan Putin ke Olimpiade Beijing 2022 terjadi di tengah krisis konflik Ukraina.

Isu-isu utama yang akan disorot Presiden Putin di China adalah soal gas dan keuangan. Rencananya, ia ingin mempererat hubungan dengan China.

Menurut laporan VOA Indonesia, kedua negara juga sedang mengkaji ide lama untuk pipa gas baru ke China, demikian menurut Kremlin, Rabu (2/2).

Pada Jumat besok, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Putin, Jumat akan makan siang bersama dan bisa menandatangani lebih dari 15 perjanjian, kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan, dengan banyak kesepakatan baru sedang dipersiapkan terkait dengan gas alam.

Ushakov mengatakan kemungkinan Rusia membangun pipa gas baru ke China melalui Mongolia sedang dipertimbangkan. Ini adalah proyek yang sudah lama dibahas dan realisasi sepenuhnya akan memakan waktu bertahun-tahun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Power or Siberia

Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin (Mikhail Klimentyev/Pool Photo via AP)

Pengiriman gas melalui pipa yang ada, Power of Siberia, sebuah proyek sepanjang 4.000 kilometer yang mengalirkan gas dari Rusia timur ke China , dimulai pada 2019. Butuh waktu sekitar satu dekade untuk mencapai kesepakatan tentang persyaratan pasokan.

Sebagian ahli meragukan pipa gas kedua ke China dari Rusia yang baru-baru ini menyusul Jepang sebagai importir gas alam cair terbesar di dunia, akan terwujud.

Tetapi kunjungan Putin dilakukan saat keandalan pasokan gas Rusia ke Eropa dipertanyakan oleh beberapa politisi Barat dan ketika Moskow ingin menunjukkan bahwa Rusia berpotensi memiliki pilihan lain meskipun hal itu tidak realistis terwujud secepatnya.

"Perlu dicatat bahwa pasar gas China adalah yang paling menjanjikan dan tumbuh paling cepat di dunia," kata Ushakov. 

Harga spot gas atau gas di penyulingan atau pra kirim di Eropa mencapai tertinggi sepanjang masa pada bulan Desember di tengah melonjaknya permintaan dan terbatasnya pasokan. Pasokan gas Rusia ke Eropa berada dalam pengawasan ketika 100.000 lebih tentara Rusia dikerahkan di dekat perbatasan Ukraina, negara di mana pengiriman gas biasanya transit.

Negara-negara Barat telah mengancam akan menerapkan sejumlah sanksi jika Rusia menyerang wilayah Ukraina. Sejauh ini, Kremlin membantah adanya rencana invasi.

Ushakov juga mengatakan Moskow dan Beijing sedang melakukan upaya serius untuk menciptakan infrastruktur keuangan bersama yang bisa melindungi kerja sama Rusia-China dari potensi sanksi oleh negara ketiga.

Ushakov menambahkan, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Menteri Energi Nikolai Shulginov dan Igor Sechin, CEO perusahaan minyak Rosneft, akan termasuk dalam delegasi Rusia.

Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan

Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan
Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya