Liputan6.com, Skopje - Presiden Makedonia Utara mengantar seorang gadis berusia 11 tahun dengan Down Sindrom ke sekolah, gara-gara mendengarnya dibully atau diganggu.
Mengutip CNN, Rabu (16/2/2022), Presiden Makedonia Stevo Pendarovski bahkan memegang tangan Embla Ademi saat dia mengantarnya ke sekolah dasar di Kota Gostivar pada hari Senin.
Baca Juga
Embla telah mengalami bully di sekolah karena menderita Down Sindrom - suatu kondisi genetik yang menyebabkan ketidakmampuan belajar, masalah kesehatan dan karakteristik wajah yang khas - kata juru bicara kantor kepresidenan kepada CNN.
Advertisement
Pendarovski "berbicara dengan orangtua Embla tentang tantangan yang dia dan keluarganya hadapi setiap hari," dan mendiskusikan solusi, kata kantornya dalam siaran pers.
"Presiden mengatakan bahwa perilaku mereka yang membahayakan hak-hak anak tidak dapat diterima, terutama untuk anak-anak dengan perkembangan atipikal," kata pernyataan itu. "Mereka seharusnya tidak hanya menikmati hak yang layak mereka dapatkan, tetapi juga merasa setara dan diterima di meja sekolah dan halaman sekolah. Ini adalah kewajiban kita, sebagai negara, tetapi juga sebagai individu, dan elemen kunci dalam misi bersama ini adalah empati."
"Ini akan membantu anak-anak seperti Embla, tetapi juga membantu kita belajar dari mereka bagaimana bersukacita, berbagi dan bersolidaritas dengan tulus," tambah presiden.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terekam Video
Dalam video yang dibagikan oleh kantor Pendarovski, Presiden terlihat duduk bersama keluarga Embla dan memberikan hadiah kepadanya. Dia juga terlihat melambaikan tangan kepada anak berusia 11 tahun di gerbang sekolah saat dia masuk ke gedung.
"Kita semua setara dalam masyarakat ini. Saya datang ke sini untuk memberikan dukungan dan meningkatkan kesadaran bahwa inklusi adalah prinsip dasar, demikian siaran pers mengutip Pendarovski.
Presiden Pendarovski mengatakan dia "mendorong dan mendukung" orang tua Embla dalam perjuangan mereka untuk melindungi hak-hak anak-anak seperti putri mereka.
"Prasangka dalam konteks itu adalah hambatan utama untuk membangun masyarakat yang setara dan adil untuk semua," kata Pendarovski, menurut siaran persnya.
Dia juga menekankan ada "kewajiban hukum dan moral untuk memberikan pendidikan inklusif, di mana fokus utamanya adalah pada pengembangan keterampilan dan kemampuan pada anak-anak dengan proses perkembangan yang berbeda" dan menekankan perlunya meningkatkan kesadaran publik tentang masalah ini.Pernah menjadi bagian dari Yugoslavia, Makedonia Utara adalah negara kecil yang terkurung daratan di Eropa tenggara dengan populasi sekitar 2 juta.
Advertisement