Myanmar Kembali Buka Perbatasan untuk Wisatawan Asing Mulai April 2022

Myanmar akan segera kembali membuka perbatasannya untuk pengunjung internasional.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Mar 2022, 17:01 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2022, 17:01 WIB
Pesawat Myanmar Mendarat Tanpa Roda Depan
Penampakan pesawat Myanmar National Airline (MNA) yang mendarat tanpa roda depan di Bandara Internasional Mandalay, Myanmar, Minggu 12 Mei 2019. Menurut penuturan otoritas penerbangan Myanmar, seluruh orang yang berada di dalam pesawat berada dalam kondisi selamat. (Aung Thura via AP)

Liputan6.com, Yangon - Myanmar akan kembali menerima penerbangan penumpang internasional mulai 17 April, kata militer pada Sabtu (19 Maret).

Dilansir dari laman Channel News Asia, Sabtu (19/3/2022), pihaknya mencabut larangan dua tahun terhadap turis asing.

Negara Asia Tenggara itu menutup perbatasannya untuk pengunjung pada Maret 2020 di awal pandemi virus corona dalam upaya mencegah meningkatnya infeksi.

Myanmar semakin terisolasi setelah kudeta, menyaksikan protes besar dan tindakan keras militer berdarah terhadap perbedaan pendapat, mengirim ekonominya - termasuk industri pariwisatanya - terjun bebas.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hancurnya Industri Pariwisata

Ilustrasi bendera Myanmar (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Myanmar (AFP Photo)

"Kami akan membuka semua penerbangan internasional pada 17 April, dan dapat terbang seperti biasa," kata Komite Sentral Nasional untuk Pencegahan, Pengendalian dan Pengobatan Penyakit Coronavirus, mengutip penurunan infeksi COVID-19.

Dalam sebuah pernyataan, dikatakan keputusan itu "dalam rangka meningkatkan sektor bisnis pariwisata, dan untuk kelancaran perjalanan bagi pengunjung yang datang mengunjungi Myanmar".

Pengunjung akan diminta untuk dikarantina selama seminggu - menjalani dua tes PCR - dan harus divaksinasi penuh, menurut kementerian kesehatan.

Industri pariwisata Myanmar terpukul oleh pandemi, dengan negara itu mencatat 40.000 kasus COVID-19 setiap hari pada puncaknya tahun lalu. Myanmar telah mencatat hampir 20.000 kematian secara total.

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar:

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya