Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang mengumumkan bahwa mereka siap menerima lebih banyak pendatang. Mulai 10 April 2022, total 10 ribu orang per hari boleh datang. Saat ini, Jepang sedang menikmati musim bunga sakura.
Dilaporkan Kyodo, Jumat (1/4/2022), pelonggaran aturan ini karena kebutuhan warga Jepang yang ingin masuk, serta traveler internasional. Sebelumnya, Jepang hanya izinkan 7.000 pendatang per hari.
Advertisement
Baca Juga
Aturan ini juga bisa digunakan para mahasiswa asing yang ingin menetap di Jepang.
Sektor pariwisata Jepang memang sangat terdampak COVID-19. Pemerintah sempat menggecarkan program liburan dalam negeri, namun tersendat karena kasus naik lagi.
Berdasarkan data terkini Johns Hopkins University, ada 1,3 juta kasus baru COVID-19 di Jepang. Totalnya, ada 6,5 juta infeksi di negara itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Musim Bunga Sakura
Sebelumnya dilaporkan, orang-orang di seluruh Jepang merayakan puncak musim bunga sakura setelah satu minggu pencabutan pembatasan Covid-19. Perayaan itu sekaligus memicu kekhawatiran pandemi kembali meningkat.
Dilansir dari Japan Today, pada Rabu (30/3), bunga sakura di Jepang mulai bermekaran penuh pada minggu ini. Puncaknya di Tokyo pada Minggu, 3 April 2022.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, musim bunga sakura itu menarik banyak orang. Sebelumnya, mereka telah menghindari berpartisipasi dalam tradisi nasional selama dua tahun belakangan karena pandemi Covid-19 yang melanda.
Di Taman Chidorigafuchi, tempat hanami atau bunga sakura yang terkenal di barat laut Istana Kekaisaran, ribuan orang melihat bunga merah muda pucat yang lembut. Mereka sambil berjalan-jalan di bawah deretan pohon atau dari perahu dayung di parit istana.
“Saya merasa hidup akhirnya kembali normal. Di sini, di pusat kota, orang-orang telah menunggu ini (musim bunga sakura) begitu lama,” ujar Takanori Shiwaku, pemilik kafe berusia 62 tahun yang mengagumi bunga-bunga di taman.
Hal yang sama dirasakan oleh Midori Hayashi, seorang pensiunan berusia 75 tahun yang sebagian besar tinggal di rumah selama dua tahun terakhir. “Saya ingin datang ke sini tahun ini, dan saya sangat senang,” kata dia.
Advertisement