Alasan Wajah Langsung Mengerut Saat Mencicipi Rasa Asam

Gigitan yang sangat asam memiliki efek yang bisa membuat seluruh wajah Anda mengerut menjadi tidak nyaman.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Apr 2022, 20:40 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2022, 20:40 WIB
cara menurunkan kolesterol.
jeruk nipis (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika Anda makan sesuatu yang sangat asam, sensasinya tidak terbatas pada lidah.

Gigitan yang sangat asam memiliki efek yang bisa membuat seluruh wajah Anda mengerut menjadi tidak nyaman.

Rasa asam yang tidak salah lagi, menjadi sesuatu yang menusuk lidah. Lantas mengapa demikian?

Dikutip dari laman mentalfloss, Selasa, (19/4/2022) penyebabnya adalah ion hidrogen yang dilepaskan ketika mereka bergabung dengan air liur.

Ketika lidah mendeteksi tanda asam ini, itu memberi tahu Anda secara dramatis.

Reseptor rasa Anda menyala dan wajah Anda 'berputar' tanpa sadar dalam apa yang dikenal sebagai respons penolakan, menurut Live Science.

Reaksi lidah terhadap makanan pahit atau pedas juga merupakan respons penolakan.

Banyak tanaman yang ditemukan di alam dengan rasa ini, bahkan ada yang beracun, dan reaksi kuat tubuh Anda biasanya berusaha melindungi diri dari bahaya.

Rasa asam muncul secara alami dalam buah-buahan seperti jeruk. Buah bukan hanya sumber satu-satunya. Produk susu mengandung asam, yang juga bisa memberi rasa asam.

Sulit untuk mengabaikan rasa asam dari apa yang Anda makan ketika itu mampu mengubah seluruh ekspresi wajah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rasa Alami Pada Zaman Dahulu

Ilustrasi buah jeruk
Ilustrasi buah jeruk (Sumber: Pixabay/pixel2013)

Ketika manusia purba mencari makanan, sering tiba-tiba mengidentifikasi bahwa apa pun yang dimasukkan orang itu ke dalam mulut dan terasa asam, maka dinilai tidak baik untuk dimakan.

Kini, cita rasa asam sangat dicari sehingga ada seluruh pasar yang dikhususkan untuk memaksimalkannya dalam produk olahan.

Jadi mengapa kita suka makan sesuatu yang membuat wajah dan lidah kita berubah seketika?

Jawabannya adalah rasa yang didapat.

Manusia pada dasarnya tidak mendambakan makanan pahit, pedas, atau asam, tetapi makanan dengan karakteristik mengandung komponen penting dan bergizi.

Makanan yang Terancam Punah Akibat Efek Perubahan Iklim

Ilustrasi cokelat  (sumber: Pixabay)
Ilustrasi cokelat (sumber: Pixabay)

Kepunahan tidak hanya terjadi pada hewan. Namun, juga dapat terjadi pada sejumlah makanan yang hingga detik ini masih kita konsumsi.

Bahan makanan yang diperoleh dari alam bisa punah akibat perubahan iklim yang cukup signifikan. Bukan hanya penurunan secara kuantitas, tetapi juga secara kualitas.

Makanan yang Anda konsumsi tak lagi bergizi atau punya manfaat lain bagi tubuh. Lalu, apa saja makanan tersebut?

Seperti dikutip dari laman Brighside.me, berikut makanan yang terancam punah apabila perubahan iklim terjadi:

1. Cokelat

Salah satu bahan makanan yang akan punah apabila terjadi perubahan iklim adalah pohon kakao. Pohon kakao akan menghasilkan buah yang bisa diolah menjadi cokelat.

Cokelat sangat berguna untuk diolah menjadi banyak makanan. Namun, situasi ini akan tidak bisa terjadi lagi apabila perubahan iklim terjadi.

Meskipun pohon kakao tidak terpengaruh oleh suhu tinggi, mereka membutuhkan curah hujan yang tinggi dan kelembaban yang tinggi.

Kondisi ini dapat berdampak negatif pada produksi kakao dan menghasilkan lebih sedikit dibanding suhu normal. 

2. Madu

Ilustrasi Madu
Ilustrasi madu (dok. Pixabay.com/Steve Buissinne)

Lebah terancam punah jika perubahan iklim terjadi. Jika lebah hilang, maka madu yang kerap mereka hasilkan tak ajan dapat kita rasakan lagi.

Studi ini menemukan bahwa peningkatan kadar CO2 mengurangi protein dalam serbuk sari, sumber makanan utama bagi lebah.

Dalam kasus terburuk, masalah ini dapat menyebabkan mereka sekarat karena mereka akan gagal mendapatkan nutrisi yang cukup.

3. Beras

Tanaman padi juga di bawah ancaman penurunan sebesar 20-40 persen. Tapi ada masalah krusial lain yang bisa dihadapi.

Menurut artikel ini, beras dapat menjadi kurang bergizi karena meningkatnya konsentrasi karbon dioksida di atmosfer.

Ini berarti orang yang mengandalkan beras sebagai makanan utama mereka harus mencari cara untuk menghindari masalah yang mengancam kesehatan.

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya