Baidu Perkenalkan Layanan Taksi Swakemudi di China

Kendaraan minus supir (swakemudi) diperkirakan akan menjadi bisnis multimiliar dolar di China.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2022, 08:04 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2022, 08:04 WIB
Baidu resmi operasikan taksi tanpa awak di Cina (Autonews Gasgoo)
Baidu resmi operasikan taksi tanpa awak di Cina (Autonews Gasgoo)

Liputan6.com, Beijing - Kendaraan minus supir (swakemudi) diperkirakan akan menjadi bisnis multimiliar dolar di China. Perusahaan-perusahaan otomotif pun berlomba merebut pasarnya, termasuk raksasa teknologi Baidu yang baru-baru ini menguji coba lebih dari 500 kendaraan swakemudi di Beijing dan kota-kota China lainnya. 

Yang diuji coba Baidu adalah taksi robot yang disebut Apollo. Kendaraan tanpa pengemudi ini dioperasikan untuk mengangkut siapa saja yang ingin berkeliling kota dan bersedia membayar ongkosnya.

Baidu dan saingannya, Pony.ai, menerima lisensi pertama China pada bulan April untuk mengoperasikan taksi tanpa seorang pun di kursi pengemudi tetapi dengan pengawas keselamatan di kursi penumpang, dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (17/6/2022).

Atau tepatnya, 18 bulan setelah raksasa teknologi AS Alphabet Inc. memulai layanan kendaraan swakemudi Waymo di Phoenix, Arizona, pada Oktober 2020.

Didirikan pada tahun 2000 sebagai operator mesin pencari, Baidu telah berkembang menjadi perusahaan yang mengembangkan kecerdasan buatan, chip processor dan berbagai terobosan teknologi lainnya.

Wei Dong, Wakil Presiden dan Chief Safety and Operations Officer di Baidu Intelligent Driving Group, mengatakan kendaraan swakemudinya membuat berkendaraan menjadi lebih murah, lebih mudah dan lebih aman.

“Ketika kendaraan dapat beroperasi sendiri tanpa bergantung pada manusia, ini dapat menciptakan nilai-nilai sosial di berbagai tingkatan. Tidak akan ada lagi pengemudi mengantuk, sementara jumlah kecelakaan parah yang disebabkan pengemudi yang buruk yang mengakibatkan kematian juga akan sangat berkurang," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Operasi Apollo Masih Sangat Terbatas

Bus otonomos Baidu
Bos otonomos Baidu segera beroperasi di Jepang untuk mengangkut penumpang (Foto: DW)

Saat ini operasi Apollo masih sangat terbatas. Layanannya hanya di kawasan sekitar 60 kilometer persegi di Yizhuang, sebuah distrik industri di pinggiran tenggara Beijing yang memiliki jalan-jalan lebar dan jarang dikunjungi pengendara sepeda atau pejalan kaki.

Zhao Hui, seorang konsumen, memanfaatkan layanan Apollo di kawasan tersebut. Ia mengatakan, ia merasa sedikit lebih aman daripada berada dalam mobil yang dikemudikan langsung manusia.

"Pertama-tama, tidak ada pelanggaran peraturan lalu lintas yang biasanya dibuat oleh manusia. Dan dalam hal mengidentifikasi rintangan, mereka akurat dan sensitif. Mereka juga dapat mengidentifikasi objek yang sangat kecil yang terkadang luput dari perhatian manusia,” komentarnya.

Layanan Apollo kini diperluas di Shanghai dan delapan kota lainnya di China. Apollo Go, demikian nama komersial penyedia layanan kendaraan Apollo, mengatakan telah memberikan 213.000 layanan perjalanan pada kuartal terakhir tahun lalu, sehingga menjadikannya perusahaan taksi self-driving tersibuk di dunia.

Tetapi Zhou Lijun, Direktur dan Kepala Analis di Yiche Research Institute, mengatakan bahwa teknologinya masih jauh dari sempurna. "Kita masih dalam tahap eksplorasi, dan kita tidak boleh melebih-lebihkan prospeknya dan mengatakan bahwa teknologinya sempurna. Ini tidak benar,”sebutnya.

 

Target

Mobil otonomos Baidu (BMW yang dimodifikasi) mengaspal di jalanan Beijing
Mobil otonomos Baidu (BMW yang dimodifikasi) mengaspal di jalanan Beijing. Kredit: Baidu

Apollo Go mengatakan pihaknya berencana untuk memperluas layanan taksi swakemudi ke 65 kota pada tahun 2025 dan 100 kota pada tahun 2030.

Saat ini operasi Apollo masih sangat terbatas. Layanannya hanya di kawasan sekitar 60 kilometer persegi di Yizhuang, sebuah distrik industri di pinggiran tenggara Beijing yang memiliki jalan-jalan lebar dan jarang dikunjungi pengendara sepeda atau pejalan kaki.

Zhao Hui, seorang konsumen, memanfaatkan layanan Apollo di kawasan tersebut. Ia mengatakan, ia merasa sedikit lebih aman daripada berada dalam mobil yang dikemudikan langsung manusia.

"Pertama-tama, tidak ada pelanggaran peraturan lalu lintas yang biasanya dibuat oleh manusia. Dan dalam hal mengidentifikasi rintangan, mereka akurat dan sensitif. Mereka juga dapat mengidentifikasi objek yang sangat kecil yang terkadang luput dari perhatian manusia,” komentarnya.

 

Diperluas ke Shanghai

Raksasa Search Engine Asal China Siap Gempur Indonesia
Baidu (The Verge)

Layanan Apollo kini diperluas di Shanghai dan delapan kota lainnya di China. Apollo Go, demikian nama komersial penyedia layanan kendaraan Apollo, mengatakan telah memberikan 213.000 layanan perjalanan pada kuartal terakhir tahun lalu, sehingga menjadikannya perusahaan taksi self-driving tersibuk di dunia.

Tetapi Zhou Lijun, Direktur dan Kepala Analis di Yiche Research Institute, mengatakan bahwa teknologinya masih jauh dari sempurna.

"Kita masih dalam tahap eksplorasi, dan kita tidak boleh melebih-lebihkan prospeknya dan mengatakan bahwa teknologinya sempurna. Ini tidak benar,” sebutnya.

Apollo Go mengatakan pihaknya berencana untuk memperluas layanan taksi swakemudi ke 65 kota pada tahun 2025 dan 100 kota pada tahun 2030.

infografis Mobil Kepresidenan
Mobil Kepresidenan di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya