Washington, DC - Insiden kecelakaan maut meningkat di Amerika Serikat pada awal 2022. Kenaikan itu bersamaan dengan semakin melonggarnya pembatasan sosial COVID-19.
Kematian dalam kecelakaan lalu lintas di Amerika Serikat naik sekitar 7 persen menjadi 9.560 dalam tiga bulan pertama pada 2022. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar dalam triwulan pertama sejak 2002, kata pihak regulator pada Rabu 17 Agustus 2022 dalam perkiraan data awal.
Advertisement
Baca Juga
Kecelakaan lalu lintas melonjak sejak pandemi COVID-19 dimulai, kata Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA). Pada 2021, jumlah kematian melonjak 10,5 persen menjadi 42.915, jumlah kematian terbanyak di jalan-jalan Amerika dalam setahun sejak 2005.
Mengutip VOA Indonesia, Sabtu (19/8/2022), Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyebut lonjakan itu sebagai sebuah "krisis."
Jumlah kematian itu melonjak setelah lockdown berakhir karena lebih banyak pengemudi terlibat dalam perilaku tidak aman dalam berkendara. Kematian dalam tiga bulan pertama pada 2022 naik sebesar 21 persen melebihi 7.893 yang tercatat pada periode yang sama pada 2020.
Direktur Asosiasi Keselamatan Jalan Raya Jonathan Adkins mengatakan "tragisnya, Amerika sedang menuju tahun ketiga berturut-turut dengan lonjakan kematian di jalan."
Pada 2021, jumlah pejalan kaki yang meninggal naik sebesar 13 persen menjadi 7.342. Itu merupakan angka terbesar sejak 1981. Sedangkan jumlah pesepeda yang meninggal naik 5 persen menjadi 985, terbesar setidaknya sejak 1980, kata NHTSA.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Truk Hilang Kendali Hantam Sepeda Motor di Jalur Puncak Cianjur, 4 Orang Tewas
Beralih ke dalam negeri, kecelakaan maut yang melibatkan sepeda motor dan truk terjadi di jalur Puncak, Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kamis (18/8/2022). Akibatnya 4 orang yang mengendarai sepeda motor meninggal dunia di tempat.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan di Cianjur, Kamis (18/8) mengatakan, peristiwa kecelakaan yang menelan korban jiwa empat orang pengendara sepeda motor itu berawal ketika truk bernopol B 8580 TXS yang meluncur dari arah Puncak menuju Cipanas hilang kendali saat memasuki tikungan.
"Truk hilang kendali saat memasuki jalan menikung di Kampung Parabon, Desa Ciloto, truk langsung menghantam empat orang pengendara sepeda motor dan satu unit kendaraan pribadi hingga akhirnya terjungkal," katanya.
Pengendara sepeda motor yang dihantam truk, terpental sejauh beberapa meter hingga akhirnya tewas dengan luka di sekujur tubuhnya. Keempat orang korban tewas langsung dibawa ke RSUD Cimacan untuk visum.
Saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, namun dugaan sementara karena sopir atas nama Solehun yang mengalami luka berat, tidak dapat mengusai laju kendaraan hingga keluar jalur dan menghantam empat sepeda motor dan satu unit mobil pribadi.
"Kami masih menunggu sopir yang kini tengah menjalani penanganan medis, sebelum dimintai keterangan terkait peristiwa kecelakaan tersebut. Tercatat dua orang mengalami luka berat, yakni sopir dan kernet truk," katanya.
Advertisement
Asap Putih Gas CO2 Tutupi Jalan di Cimone Tangerang, Sempat Bikin Panik dan Macet
Terkait lalu lintas, bulan Juli lalu ada peristiwa ketika ruas Jalan Gatot Subroto, Cimone, Karawaci di Kota Tangerang, Banten, mendadak tertutup kabut asap putih, Rabu (6/7). Alhasil jarak pandang pengendara tertutup. Kondisi ini memicu kemacetan karena tidak ada yang berani bergerak.
Kabut asap putih yang menutup jalan tersebut disebabkan kebocoran gas karbon dioksida atau gas CO2 dari salah satu perusahaan di sekitar lokasi kejadian.
Kondisi ini sempat membuat para pengendara dan warga yang melintas di sekitar lokasi panik. Mereka tak berani melintasi jalan, karena selain menghalangi pandangan juga khawatir asapnya berbahaya jika terhirup.
"Tidak berani lewatnya, ada bocor seperti gas," kata Ridwan, pengendara sepeda motor.
Sementara itu, polisi memastikan bila gas tersebut tidak beracun. Kapolsek Karawaci, Kompol Hasoloan Situmorang memastikan, situasi lalu lintas jalan yang sempat tersendat akibat kebocoran gas cair tersebut kini telah kembali normal.
"Itu bukan gas oksigen, tapi CO2 yang diperuntukkan untuk bahan APAR (alat pemadam api ringan). Tapi tidak mudah terbakar," kata Kapolsek Karawaci Kompol Hasoloan Situmorang, dikonfirmasi Rabu (6/7).
Distributor Alat Pemadam
Lebih lanjut, aparat menyebutkan bahwa gas CO2 yang menyelimuti ruas Jalan Gatot Subroto di Cimone, Tangerang itu, bukan disebabkan adanya kebocoran. Melainkan, kelalaian pegawai yang bertugas di gudang distributor Alat Pemadam (APAR) yang berada di dekat lokasi.
"Itu bukan kebocoran, ada kelalaian dari karyawan waktu ditutup kerannya itu terbuka. Tapi sekarang di lokasi sudah kondusif, sudah aman," katanya.
Kapolsek juga mengakui para pengguna jalan sempat panik lantaran ruas jalan tertutup kabut asap putih gas CO2. Kondisi tersebut juga memicu kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi karena jarak pandang pengendara terhalang kabut asap.
Namun dia kembali memastikan bahwa situasi di lokasi sudah kembali normal.
"Sekarang sudah normal, tidak ada lagi. Tapi anggota Polsek Karawaci masih di lokasi," katanya.
Advertisement